Mohon tunggu...
Ade Siti Mutiara
Ade Siti Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

5 Desember 2021   02:00 Diperbarui: 5 Desember 2021   02:16 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pastinya kita sebagai manusia yang hidup di era perkembangan teknologi tidak asing lagi mendengar kata media sosial. Media adalah suatu alat atau perangkat yang menghubungkan dua orang atau lebih agar saling berkoneksi satu sama lain, sedangkan sosial adalah suatu sistem atau tatanan yang berkaitan dengan kehidupan manusia antara manusia lainnya atau kehidupan bermasyarakat. Secara umum, arti media sosial adalah laman atau aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk membuat atau mengisi dan berbagi isi sekaligus terlibat dalam suatu jaringan kehidupan sosial. Di kehidupan sehari-hari kita tidak lagi jauh dari kata media sosial, seakan akan media sosial ini adalah sebuah kebutuhan yang wajib ada disetiap sela-sela dan sendi-sendi kehidupan. Terkhusus bagi seorang remaja yang hidup di era ini, maka bisa dikatakan sebuah aib jika tidak memiliki akun media sosial tersebut. Apapun itu yang berkaitan dengan interaksi satu sama lain pastinya di hubungkan dengan media sosial. Kita mengambil contoh seperti remaja yang ingin membagikan kegiatan di setiap harinya, maka yang Ia lakukan tidak jauh seperti mengunggahnya ke akun media sosial mereka. Walaupun sebagian kalangan menganggap hal ini sebagai suatu candaan atau ajang asik asikan, tetapi tidak menutup kemungkinan ada dampak buruk yang turut andil dalam hal ini.

Remaja yang terlalu ketergantungan dengan media sosial jelas mendapati dampak buruk yang memengaruhi banyak hal dalam kehidupannya, seperti kesehatan mental mereka. Dalam istilah medis gangguan kesehatan mental merupakan tidak stabilnya emosional, psikologis maupun kehidupan sosialnya. Maka jelas bahwa kesehatan mental juga perlu jika ingin menjalani dengan baik kehidupan sehari-hari dari rana domestik maupun publik. Perlu juga di ingat bahwa mengapa sampai media sosial ini dapat memengaruhi kesehatan mental dalam hal ini remaja, yaitu karena kebanyakan remaja berlebihan dalam mengunggah hal yang semestinya tak harus diumbar, selain itu peran warga internet juga masih banyak yang kurang teredukasi mengenai memanfaatkan media sosial sebaik mungkin dan alhasil Ia menyalahgunakannya, contoh kasusnya seperti berkomentar sesuka hati terkait postingan remaja-remaja tadi. Selain itu ada banyak perilaku yang menjadi pemicu hal seperti ini terjadi.

Sebut saja Nurul (Nama samaran), remaja 19 tahun yang mengakui bahwa emosionalnya yang akhir-akhir ini kurang stabil akibat ketergantungannya dengan media sosial. Setiap Nurul melakukan suatu kegiatan, Ia selalu mengunggahnya ke dalam media sosial dengan harapan ada umpan balik dari pengikut dan teman-teman media sosialnya. Sebaliknya, bukannya suatu pujian malah justru semakin Nurul sering mengunggah kesehariannya semakin Ia dihujani komentar negatif terkait dirinya. Alhasil Nurul semakin tidak percaya diri ingin tampil dan mengunggah tentang kesehariannya lagi. Setiap Ia membuka dan mencoba mengakses media sosialnya, yang Ia temukan ialah berbagai postingan mengenai kehidupan orang lain dan sekutip kalimat yang semakin membuat kesehatan mentalnya terganggu.

Menurut DeFleur dan Rokeach derajat ketergantungan terhadap media merupakan kunci dalam memahami kapan dan mengapa pesan media sosial dapat mengubah kepercayaan, perasaan dan perilaku audiensi. Dalam masyarakat industri modern, orang semakin tergantung pada media untuk :

a) Memahami dunia sosial mereka

b) Bertindak secara bermakna dan efektif dalam masyarakat 

c) Untuk menemukan fantasi danpelarian

Derajat ketegantungan khalayak terhadap media di tentukan oleh:

a) Tingkat kepentingan informasi yang disampaikan media 

b) Derajat perubahan dan konflikyang terjadi dalam masyarakatKedua ahli ini setuju dengan gagasan awal teori penggunaan dan kepuasan bahwa orang bergantung pada informasi yang diberikanmedia utntuk memenuhi kebutuhan tertentu atau untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi orang tidak bergantung pada semua media secara sama dan merata.

Rokeach dan De Fleur mengemukakan dua faktor yang menentukan ketergantungan seseorang terhadap media : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun