Mohon tunggu...
Aden ReunidaZahbi
Aden ReunidaZahbi Mohon Tunggu... Lainnya - Mencintai sang pemilik cinta

لله تعالى

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Mengembangkan Bakat dan Minat Anak

21 September 2020   18:23 Diperbarui: 21 September 2020   18:25 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar suara.com

Sebagai orang tua haruslah menjadi pendamping, motivator, dan fasilitator bagi anaknya agar dapat berkembang sesuai dengan perkembangannya, selain itu orang tua juga harus mengenal anaknya agar tidak salah dalam memberikan stimulus untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk itu orang tua harus memahami bagaimana karakter anak, suka bermain seperti apa, suka melakukan kegiatan yang bagaimana, agar tidak salah dalam mengarahkan maupun memfasilitasi anak

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa yang dinamakan minat merupakan hal yang disukai oleh anak sedangkan bakat merupakan sesuatu yang sang anak bisa atau mampu lakukan. Contoh anak suka dengan nyanyian belum tentu anak mahir dalam menyanyi begitupun sebaliknya. Untuk bakat sifatnya lebih kepada kemampuan anak dalam melakukan sesuatu yang lebih baik daripada kemampuan lainnya. Ciri-ciri anak berbakat ketika diberikan sebuah instruksi maka anak itu mampu menangkap dan cepat mengerti. 

Sebagai orang tua harus menggali potensu bakat dan minat anak dengan cara melibatkan anak dalam berbagai kegiatan di luar sekolah, seperti olahraga, menyanyi, menari dengan mencontoh dari video, membuat kerajinan tangan (belajar menjahit), melakukan berbagai kegiatan sains atau eksperimen dll. 

Dari kegiatan yang dilakukan di luar sekolah orang tua harus memperhatikan daya tarik dan kenyamanan anak pada kegiatannya, apakah sang anak cepat bosan atau malah malas dengan kegiatan tersebut. Jika ada ketertarikan anak pada suatu kegiatan mungkin saja anak memiliki minat dan bakat pada bidang tersebut. Dari kegiatan luar sekolah tersebut orang tua bisa mencari tau dan mengembangkan bakat anak sejak dini.

Untuk mengetahui minat bakat anak dapat pula dilakukan dengan cara mengamati tingkah laku dan kebiasaan yang dilakukan ataupun kegemaran anak, kegiatan apa yang sering dikerjakan dan terus berulang, berikan anak rangsangan untuk mengeksplorasi diri dan lingkungan sekitarnya, menempatkan anak pada posisi yang terdesak agar anak mengeluarkan segala kemampuannya untuk menghadapi situasi tersebut (dalam hal ini tidak semua anak dapat mengeluarkan apa yang ia kuasai tetapi kebanyakan anak dapat mengeluarkan kemampuannya ketika orang tuanya meminta anak mengerjakan sesuatu sebelum pergi bermain), berikan anak waktu untuk bersosialisasi dengan teman-temannya maupun dengan lingkungannya karena ketika anak bermain atau kumpul bersana mereka akan saling menunjukkan keampuan dan pengetahuan yang dimiliki, pahami dan ketahui tipe kecerdasan anak contoh mungkin anak tidak pandai dalam berhitung tetapi ia suka menggambar ataupun melukis dan hasil dari gambar dan lukisannya lebih baik dari kemampuan lainnya, beri anak ruang untuk berekspresi, kenalkan anak pada orang yang lebih ahli di bidangnya, dan beri dukungan pada anak. Ketika orang tua sudah mengetahui minat dan bakat anak maka orang tua harus terus mengembangkan bakat dan minat tersebut, bisa dengan cara mengikutsertakan anak untuk belajar atau les privat, dapat pula dengan kegiatan yang ada di rumah seperti menyanyi, olahraga, memasak dll, selain itu orang tua juga dapat mencari sumber kegiatan dari surat kabar, koran ataupun televisi serta media lainnya. Hal ini tergantung pada kondisi dan pilihan masing anak serta oran tua.

Agar dapat memaksimalkan minat bakat anak selain dengan berkegiatan dan hal-hal yang sudah disebutkan diatas, orang tua jangan membatasi kegiatan anak, juga biarkan anak melakukan kegiatan dengan bebas, ketika di rumah tentu orang tua sebagai pendamping anak untuk mengarahkan pada hal yang tepat ketika anak mencoba hal baru, beri anak pujian yang tidak berlebihan dan sebisa mungkin menghindar untuk mengucapkan kata-kata yang negatif saat anak menunjukkan hasil kegiatannya ataupun saat berkegiatan seperti kata "alah cuman seperti itu semua juga bisa, ahh, sudah sana, gerakanmu kaku, ah tidak bagus, dll", jika ingin berkomentar pakailah kata-kata yang membangun seperti "bagus sekali gambarnya, coba deh kalau diwarnai pasti lebih bagus lagi.. ", bangunlah komunikasi yang baik pada anak agar anak dapat menceritakan pengalamnya maupun kegiatan yang dilakukannya.

Ketika minat anak berubah-ubah jangan khawatir atau bingung, karena anak pun sedang mencari tau pula apa yang ia senangi dan mampu kerjakan , apa yang tidak disukainya dan yang kurang mampu mengerjakannya. Maka dari itu orang tua jangan membatasi dan memaksakan apa yang diinginkan oleh orang tua sendiri melainkan lebih memotivasi anak, mengarahkan, memdukung, dan memfasilitasi minat bakat anak. Untuk memfasilitasi minat dan bakat anak bisa dilakukan dengan mengikutsertakannya dalam kegiatan les akan tetapi jangan terlalu banyak kegiatan dan disesuaikan dengan kondisi anak agar anak tidak merasa terbebani. Apalagi saat situasi yang sekarang ini, sekolah dirumah, belajar dirumah, tidak bertatap muka dngan guru. Pasti menjadi PR baru bagi orang tua untuk mengatur waktu dan mengajarkan anak beragai hal guna menambah pengetahuan dan membantu perkembangannya

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di rumah bersama anak guna membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak serta menggali bakat dan minat anak seperti bermain pasaran yang di dalamnya terdapat kegiatan jual beli, menyanyai atau karaoke, menggambar dan mewarnai, berhitung olahraga, memasak, mengenalkan anak pada pekerjaan rumah ataupun hal yang dilakukan orang tua (dalam konteks ini yang dimaksud adalah mengenalkan pekerjaan orang tua) dengan membiarkan anak melihat dan menanyakan apa yang ingin diketahuinya dan masih banyak lagi. Sediakan waktu untuk mendampingi anak melakukan kegiatannya, ketika anak berada di rumah jangan membiarkan anak melakukan suatu hal baru sendirian agar tidak salah pemahaman maka orang tua harus mendampingi anak untuk mengarahkannya pada hal tepat, 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun