Mohon tunggu...
Ade Nina Nopiana
Ade Nina Nopiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semua! Perkenalkan nama saya Ade Nina Nopiana. Saya merupakan mahasiswa dari prodi Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Hobi saya membaca, karena dengan membaca banyak sekali manfaatnya diantaranya bisa menambah ilmu pengetahuan, kosa kata, kreativitas, serta bisa menurunkan stress. Selain membaca saya juga tertarik dengan dunia penelitian, karena saya ingin berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mikroplastik: Bagaimana 'Partikel Tak Kasat Mata' Ini Mengancam Kesehatan Manusia

5 Mei 2024   16:10 Diperbarui: 5 Mei 2024   17:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : airkami.id

Dalam era kemajuan industri yang berkembang pesat, manusia telah menciptakan inovasi-inovasi untuk mempermudah kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kemajuan tersebut, muncul dampak yang tak terduga, salah satunya adalah masalah mikroplastik. Partikel-partikel kecil ini, dengan ukuran di bawah 5 milimeter, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan peneliti dan aktivis lingkungan karena potensi bahayanya yang besar.

Mikroplastik berasal dari beragam sumber, termasuk hasil degradasi produk plastik yang lebih besar serta produk yang sengaja menggunakan partikel mikroplastik sebagai komponen. Ironisnya, meskipun kehadiran mikroplastik seringkali tak terlihat secara langsung, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia sangat nyata dan menyebabkan kekhawatiran yang mendalam.

Apa itu mikroplastik ?

Mikroplastik merupakan fragmen plastik yang memiliki ukuran kurang dari 5 mm, yang berasal dari produk-produk plastik atau pecahan dari plastik yang lebih besar. Komponen utamanya adalah rantai polimer yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Ada dua jenis mikroplastik, yakni primer dan sekunder. Mikroplastik primer adalah partikel plastik yang sengaja diproduksi untuk berbagai keperluan, seperti dalam kosmetik atau serat pakaian sintetis. Sementara itu, mikroplastik sekunder terbentuk melalui proses fragmentasi atau perubahan fisik menjadi ukuran yang lebih kecil, meskipun molekulnya tetap sama, yaitu berupa polimer.

Mengapa mikroplastik menjadi masalah yang serius?

Dalam beberapa dekade terakhir, mikroplastik telah menjadi salah satu pencemar lingkungan yang paling mengkhawatirkan. Partikel kecil ini, yang seringkali tidak terlihat oleh mata telanjang, kini tersebar di berbagai ekosistem di seluruh planet kita mulai dari laut dalam hingga puncak gunung. Sifat persisten dan penyebaran global mikroplastik menjadikannya sebagai masalah serius yang tidak hanya mengancam kehidupan laut, tetapi juga kesehatan manusia.

Mikroplastik dapat dengan mudah masuk ke dalam rantai makanan, dimulai dari organisme kecil seperti plankton, hingga mencapai ikan dan hewan laut lainnya yang sering menjadi bagian dari makanan manusia. Ketika partikel ini terakumulasi dalam tubuh, mereka dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormonal, kerusakan jaringan, dan bahkan meningkatkan risiko kanker. Selain itu, mikroplastik sering bertindak sebagai vektor untuk polutan lain, seperti logam berat dan bahan kimia berbahaya, yang dapat menempel pada permukaannya dan memperburuk dampaknya terhadap kesehatan.

Fakta bahwa mikroplastik kini ditemukan hampir di setiap sudut planet menunjukkan bahwa ini bukan hanya masalah lokal atau regional, tetapi sebuah krisis global yang membutuhkan tindakan bersama.

Bagaimana bahaya mikroplastik bagi kesehatan manusia?

Mikroplastik dapat menimbulkan masalah serius bagi kesehatan manusia, diantaranya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun