Kebumen, 8 Maret 2023 -- Tim Kampus Mengajar Angkatan 5 yang bertugas di SDN Tanjungsari, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen melaksanakan Program Kerja AKM (assesmen kompetensi minimum) untuk kelas 5 yang terdiri dari 2 bagian yaitu Pre-test dan Post-test.
Sebelumnya Tim Kampus Mengajar Angkatan 5 di SD Negeri Tanjungsari ini terdiri dari 5 mahasiswa  dan 1 dosen pembimbing lapangan. Mereka adalah Adam Rizky Fuadhi dari Universitas Sebelas Maret, Agil Handayani dari Universitas Sebelas Maret, Annisa Salsabila dari Universitas Sebelas Maret, Ali Jati Utomo dari Universitas Putra Bangsa, serta Salsabila Tri Ramadhani dari Universitas Putra Bangsa dengan Bapak Anton Prasetyo, S.E.,M.M selaku dosen pembimbing lapaangan. Kami berlima dipertemukan untuk mensukseskan program dari kemendikbudristek yaitu Kampus Mengajar.
Program Kampus Mengajar ini adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kebijakan itu terdiri dari empat poin utama, pertama, USBN ditiadakan dan dikembalikan kepada kebijakan sekolah. Kedua, Ujian Nasional (UN) diganti dengan assesmen kompetensi minimum (AKM) dan survei karakter. Ketiga, 13 komponen yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) diganti menjadi 3 komponen. Keempat, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang berorientasi pada proporsional.
AKM merupakan suatu penilaian autentik pengganti UN yang menyajikan suatu masalah untuk dipecahkan peserta didik menggunakan kompetensi literasi dan numerasi yang mereka miliki. Dalam AKM memuat empat kompetensi yaitu critical thingking, problem solving, creativity, communication dan collaboration. Dimana kemampuan tersebut dapat menumbuhkan kemampuan para peserta didik dalam materi literasi dan numerasi.
Rabu, 8 Maret 2023 Tim Kampus Mengajar SDN Tanjungsari melaksanakan Pre-test AKM yang diikuti oleh 20 peserta didik kelas 5. Kami melaksanakan program ini menggunakan bantuan laptop dan smartphone yang kami miliki. Kurang lebih 2 jam pelajaran kami menyelesaikan program ini sekaligus menyusun hasilnya. Dalam hasil akhir Pre-test ini masih terlihat bahwa beberapa peserta didik kurang memahami dalam materi literasi maupun numerasi.
Dengan adanya hal tersebut, saya dan teman-teman Tim Kampus Mengajar SDN Tanjungsari selama beberapa minggu menjelang diadakan Post-test AKM mengajak peserta didik untuk berlatih kembali mengerjakan soal-soal Pre-test. Selain itu, kami juga mengajak mereka untuk belajar secara offline maupun online melalui website pendidikan.
Di bulan Mei kami melanjutkan Program AKM yaitu melaksanakan Post-test. Hasil akhir Post-test ini terlihat perubahan yang signifikan dari Pre-test. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik mampu memahami materi literasi dan numerasi apabila sering diasah, jika mereka jarang belajar terkait materi literasi dan numerasi tentunya akan sulit untuk memahaminya.
