Mohon tunggu...
Adelia Dewanti
Adelia Dewanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030068

Hi! saya Adelia Dewanti, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan NIM 20107030068. Mohon bantuan dan dukungannya ya teman-teman semua.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Salat Tarawih di Masjid Ramlie Musofa pada Malam Pertama Ramadan

16 April 2021   00:10 Diperbarui: 16 April 2021   02:56 2960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Ramlie Musofa (Sumber: dokpri)

Terkait penyediaan fasilitas pendukung protokol kesehatan, pantauan saya di masjid bernuansa putih yang berdiri tepat di seberang Danau Sunter ini, keseluruhannya cukup memadai. 

Pasalnya, setiap jama’ah yang masuk ke lingkungan masjid diharuskan menggunakan masker. Tak hanya itu, di area tempat wudhu, jama’ah juga diimbau untuk senantiasa menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Penerapan jaga jarak tersebut juga diterapkan hingga jama’ah memasuki ruang shalat. Untuk shalat tarawih, jama’ah shalatnya diberi jarak.

Karena lokasinya yang berada di tepi jalan, Masjid bernuansa megah ini, kerap didatangi para jama’ah yang hilir melintas dalam perjalanan menuju suatu tempat. Hal tersebut menjadi pertimbangan pihak masjid untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih mengikuti aturan 11 raka’at. Dengan dasar pertimbangan banyaknya jama’ah yang harus melanjutkan perjalanan pulang ke rumah, jadi hanya 11 raka’at saja.

Ibu Hajjah Titi. Seorang pengunjung tetap Masjid Ramlie Musofa (Sumber: dokpri)
Ibu Hajjah Titi. Seorang pengunjung tetap Masjid Ramlie Musofa (Sumber: dokpri)

Pada hari Senin, 12 April lalu, saya berhasil mewawancarai Ibu Hajjah Titi. Seorang pengunjung tetap Masjid Ramlie Musofa. Beliau mengatakan, ”Tujuan saya ke Masjid Ramlie Musofa ini cuma ibadah dan shalat berjama'ah, tidak ada tujuan yang lain. Biasanya saya naik grab, dan Masjid Ramlie Musofa ini kini menjadi bahan perbincangan masyarakat karena masjidnya memang indah dan bagus seperti di Mekah, tempatnya juga nyaman dan bersih."

”Pemerintah sudah mengizinkan melaksanakan kembali shalat tarawih berjama’ah dan saya setuju banget. Justru kita merindukan untuk melaksanakan tarawih bersama berjama'ah, ini suatu momen yang indah dan bagus. Biasanya kita membawa peralatan ibadah sendiri karena situasi masih seperti ini. Jadi disiapkan dari rumah membawa peralatan shalat sendiri untuk beribadah disini."

tempat duduk untuk berwudhu (Sumber: dokpri)
tempat duduk untuk berwudhu (Sumber: dokpri)

Siapa sangka pemilik masjid ini merupakan seorang muallaf. Ia memutuskan untuk berpindah ke agama Islam dan membuktikan kecintaannya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan keluarganya, akhirnya ia tunjukkan dengan masjid ini. 

Menariknya di masjid ini, akan terasa berbeda saat mengambil air wudhu. Hal ini disebabkan adanya tempat duduk yang dikhususkan untuk para penyandang disabilitas dan lansia dalam berwudhu. Tak ketinggalan, fasilitas di masjid yang memiliki tiga lantai ini juga tersedia dua lift.

Faktanya, tak hanya unsur budaya saja yang dipadukan. Hal ini dibuktikan di bagian depan masjid Ramlie Musofa, pengunjung akan disambut dengan ukiran surat Al-Fatihah yang menggunakan tiga bahasa sekaligus, yaitu bahasa Arab, Indonesia, dan Mandarin. 

Tak hanya itu, di beberapa sudut dinding masjid juga terdapat ukiran kaligrafi yang menerangkan hari kiamat dan hari pembalasan, serta doa-doa. Tujuannya adalah untuk mempermudah para muallaf saat berkunjung ke sini, serta agar seluruh umat muslim senantiasa ingat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun