Mohon tunggu...
ADELIA SALSABILA
ADELIA SALSABILA Mohon Tunggu... mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di universitas 17 agustus 1945 surabaya

penulis sangat menyukai cerita yang bergdre romantis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

KKN R10 UNTAG Surabaya Menghadirkan Teknologi Tepat Guna Sebagai inovasi dalam Penyediaan Pakan Ternak Berkualitas di Desa Nogosari, Kab. Mojokerto

8 Juli 2025   23:27 Diperbarui: 8 Juli 2025   23:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : TTG pembuata pelet pakan ternak.

Pakan ternak merupakan bahan makanan yang diberikan kepada hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sebagai dukungan dalam tumbuh, berkembang, dan hasil yang optimal. Pakan ternak berfungsi menyediakan zat gizi penting pada hewan seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan tersebut sangat dibutuhkan oleh hewan untuk menjaga kesehatannya serta menunjang produktivitasnya. Di Dusun Nogosari Desa Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, mayoritas masyarakat peternak masih mengandalkan pakan rumput segar sebagai sumber utama makanan ternak mereka, terutama sapi dan kambing. Meskipun rumput merupakan pakan alami yang mudah diperoleh, penggunaan rumput segar saja sering menghadapi kendala terutama saat musim kemarau ketika ketersediaan hijauan menurun drastis. Kondisi ini menyebabkan peternak sulit memenuhi kebutuhan nutrisi ternak secara konsisten yang berdampak pada penurunan kesehatan dan produktivitas hewan. Oleh karena itu, menghadirkan teknologi tepat guna dengan mengolah berbagai sumber pakan hewan menjadi pilihan utama dalam menghasilkan pakan ternak berkualitas. Jenis pakan ternak bervariasi, mulai dari pakan hijauan seperti rumput dan daun-daunan, pakan konsentrat yang mengandung nutrisi tinggi seperti jagung dan bungkil kedelai. Berbagai komponen tersebut akan di olah hingga menjadi sumber pakan ternak yang berkualitas. Kualitas pakan sangat menentukan keberhasilan usaha peternakan karena pakan yang baik akan menghasilkan hewan yang sehat dan produktif, sedangkan pakan yang kurang berkualitas dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil produksi. Namun, penyediaan pakan berkualitas sering menghadapi tantangan seperti keterbatasan bahan baku, fluktuasi harga, dan kebutuhan teknologi pengolahan yang tepat guna. Oleh karena itu, pengelolaan pakan ternak yang efektif dan pemanfaatan teknologi tepat guna sangat penting untuk mendukung keberlanjutan dan efisiensi dalam sektor peternakan. Inovasi ini tidak hanya mengatasi masalah keterbatasan pakan saat kemarau, tetapi juga membantu peternak mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal sehingga usaha ternak menjadi lebih berkelanjutan dan produktif.

Dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Desa Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, kenyataan tersebut terlihat jelas. Salah satu peternak sapi yang kami temui adalah pak slamet yang sudah menggeluti ternak hewan bertahun-tahun hingga dapat menghasilkan ternak yang berkualiatas. Pak Slamet memberikan pakan kepada hewanya hanya melalui rumput segar di sekitar lokasi. Pemilihan tersebut berdasarkan akan melimpahnya tumbuhan segar di sekitar. Namun tidak di semua kondisi cuaca para peternak dapat mengambil rumput segar seperti di saat kondisi kemarau atau curah hujan terus menerus. Sehingga terdapat kendala dalam pemberian pakan ternak di kandang menghambat kualitas hewan ternak tersebut. 

Hadirnya teknologi tepat guna (TTG) pembuat pakan ternak di Desa Nogosari melalui program KKN R1O membawa perubahan besar bagi peternak yang selama ini hanya mengandalkan rumput segar sebagai pakan utama. Dengan mesin pembuat pellet ini, rumput segar yang biasanya sulit disimpan dan sangat bergantung pada kondisi cuaca kini bisa diolah menjadi pellet pakan yang tahan lama dan bisa disimpan sebagai stok di gudang. Pellet pakan tersebut memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan rumput segar, sehingga tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ternak secara optimal. Manfaat yang dirasakan peternak sangat nyata, yaitu tersedianya pakan berkualitas sepanjang tahun tanpa khawatir kekurangan saat di kondisi cuaca apapun. Dengan adanya mesin pembantu pembuatan pelet pakan ternak ini peternak menjadi lebih mandiri. Selain itu, kemampuan untuk memproduksi pellet pakan ternak secara mandiri membuka peluang bagi peternak untuk menjual produk pakan ini secara umum baik antar desa maupun antar kota. Sehingga tidak hanya membantu dalam permasalahan pencarian pakan untuk hewan ternak tapi juga meningkatkan kesejahteraan para peternak dengan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Inovasi yang dihadirkan berdasarkan permasalahan di lapangan membantu dalam kesesuaian dan efektivitasnya nyata.  Sehingga solusi tersebut mampu menjawab kebutuhan di lapangan dan dapat diterapkan secara konsisten dalam aktivitas usaha sehari-hari. Pembuatan mesin pelet ini merupakan salah satu contoh nyata bahwa pendekatan sederhana namun tepat guna dapat memberikan dampak positif bagi peternak di desa. Harapannya, langkah kecil ini bisa menjadi titik awal terciptanya perubahan yang lebih luas serta menjadi referensi inspiratif bagi kegiatan pengabdian masyarakat di masa mendatang.

KKN Reguler 10 - Sub Kelompok 1

Nama penyusun : 

  1. Arzaki Barik M_1452200037_ (Teknik Elektro)

  2. Adelia Salsabila 1122200170 (Administrasi Niaga)

  3. Moch. Rafly Putra Adryant 1512200325 (Psikologi)

  4. Hoky yuro herlambang 1312200233 (Ilmu Hukum)

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun