Mohon tunggu...
Adel Kalibar
Adel Kalibar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Penyair

Menulis Membentuk Keabadian - Hidupmu adalah bait puisimu https://adelbertus88.wordpress.com/ https://www.kompasiana.com/adelbertus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyurung Buis Tempayan Pemali

4 Juli 2022   21:14 Diperbarui: 5 Juli 2022   20:02 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Adelbertus

Acara Adat Nyurung Buis Tempayan Pemali (24/06/22). Adat Suku Dayak Seberuang, Dusun Temanang, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Satu lagi warisan tradisi dan budaya yang tidak kalah unik dan menarik untuk dipelajari bersama yaitu Nyurung Buis Tempayan Pemali adat Dayak Seberuang Kalimantan Barat (bahasa Dayak Seberuang Kalbar).

Sama halnya dengan Adat Naik menantu sebelumnya, Adat Nyurung Buis ini terdiri dari beberapa prosesi. Nyurung Buis Tempayan Pemali sendiri berarti pasangan yang sudah melangsungkan pernikahan secara agama kemudian wajib hukumnya melangsungkan pernikahan secara Adat, disini Adat Nyurung Buis Suku Dayak Seberuang Kalbar. 

Upacara Adat ini dilakukan langsung tiga pasang pengantin dari tiga bersaudara. Tidak harus tiga pasang sebenarnya, satu pasang juga bisa. Namum karena biasanya terbentur masalah biaya yang cukup besar untuk melangsungkan acara adat ini, maka menunggu saudara lain yang telah minikah secara agama supaya bisa dilaksanakan bersamaan. 

Jika dulu Adat Nyurung Buis Tempayan Pemali ini dilangsungkan sehari setelah pernikahan secara agama, namun sekarang ini mendapat kelonggaran boleh dalam waktu yang cukup lama namun tetap harus dilakukan karena wajib hukumnya agar tidak terhutang secara Adat.

Tiga pasang pengantin berarti sudah disiapkan tiga tempayan pemali berukuran sedang hampir sebesar galon air minum. Tempayan biasanya memilik motif khusus. Upacara dimulai dengan pemberian nama tempayan pemali masing-masing. Pemberian nama tempayan sesuai dengan karekteristik dan ciri-ciri tempayan tersebut. Jenis tempayan juga turut menetukan.

Dengan berpakaian Adat Dayak lengkap, duduk bersila dihadapan tempayan Pemali yang di dalam berisi tuak yang masih utuh dan disiapkan dua suling dari bambu. Seserahan berupa pakaian satu setel, kain panjang, benang, beras satu mangkok, uang tunai, dan sebilah besi disediakan dalam satu wadah yang besar terlihat depan pengantin. 

Tetuah Adat berpakaian lengkap, enam pasang ayam jantan dan betina terikat dan tergantung pada seutas tali dengan posisi terbalik. Sebelum melakukan ritual yang sakral, Tetuah Adat minum segelas tuak. Sambil diayun-ayun beberapa kali ayam yang terikat seutas tali dengan pososi terbalik tetuah adat melakukan ritual adat dengan membacakan mantra dalam Bahasa Dayak Seberuang.

inbound6665897905421391782-62c2f98177cadb45961ce982.jpg
inbound6665897905421391782-62c2f98177cadb45961ce982.jpg
Tempayan yang digunakan adalah tempayan tujau labu bermotif seperti bungga. Contoh satu tempayan di beri nama Tajau Labu Bulan. Beberapa menit Tetuah Adat melakukan ritual, membaca mantra adat, sementara pasangan pengantin menyimak dengan baik. 

Enam pasang ayam sambil di ayun-ayun beberapa kali oleh Tetuah Adat. Setelah selesai dengan ritual, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan enam pasang ayam kampung tersebut secara bergantian oleh pengurus adat, darahnya di simpan dalam mangkok putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun