Oleh: Adel Kalibar.
Acara Adat Dayak Seberuang Kalimantan Barat, Adat Naik Menantu (20/06/22). Acara Adat naik menantu ini merupakan ritual Adat yang sakral warisan tradisi dan budaya yang unik dan menarik yang masih dipertahankan hingga saat ini oleh masyarakat Adat Dayak Khusus Suku Dayak Seberuang Kalimantan Barat.
Naik menantu sendiri berarti bilamana putra/putri daerah tersebut sudah menikah, kemudian mereka membawa pasangan mereka yang berasal dari daerah lain, kampung lain, dan atau pulau lain untuk menuju rumah pertama kalinya menginjakan kaki di kampung atau di rumah maka wajib hukumnya dilangsungkan upacara Adat naik menantu seperti ini.
Upacara Adat Naik Menantu ini di mulai dengan penyambutan rombongan yang baru tiba di kampung tersebut, berkumpul bersama, membuat barisan, dan bersiap berjalan menuju rumah. Rombongan harus mengikuti arak-arakan tarian daerah tersebut perlahan-mereka menari hingga tiba di depan rumah yang sudah di tunggu oleh pemilik rumah dan beberapa tetuah Adat yang siap menyambut dan memberikan ritual.
Setibanya di depan pintu gerbang yang terbuat dari kayu dan daun kelapa, pasangan pengantin dikalungkan shal warna merah bermotif Dayak kemudian diikuti kedua orang tua besan pemilik rumah. Selanjutnya akan diberi minum tuak yang telah disiapkan untuk pasangan pengantin dan orang tua besan. Pengantin dan keluarga harus menghabiskan tuak tersebut yang hanya satu gelas berukuran kecil. Selesai minum tuak Adat, pasangan pengantin di minta untuk menginjak telor secara bersamaan di hadapan tetua Adat sambil melakukan ritual. Â Diminta juga memegang besi panjang yang sudah disiapkan. Senapang lantak ditembakkan ke langit, serentak semua terkejut. Tembakan senapang lantak tersebut untuk melengkapi upacara penyambutan menantu dan keluarga yang datang.
Belum selesai Sampai disini, rombongan pengantin dan mertua di minta langsung masuk kedalam rumah. Kemudian duduk bersama, tetua Adat sudah siap untuk melakukan prosesi selanjutnya. Mangkok kaca ayam jago yang terisi penuh beras, uang lembaran seratus ribu, dan sebilah besi sudah disiapkan. Tidak lupa sepasang ayam kampung. Tetua Adat langsung melakukan ritual, Sepasang ayam kampung diambil darahnya dan diteteskan pada mangkok berisi beras. Pasangan pengantin dan mertua di minta menggigit besi yang di beri beras diatasnya. Semuanya itu tentunya memiliki makna yang sangat dalam. Tetua Adat menjelaskan secara sederhana tentang ritual Adat yang baru saja dilangsungkan.
Upacara Adat Dayak Naik Menantu selesai, acara dilanjutkan dengan minum tuak, teh, atau kopi ditemani kue tradisional dari ketan.
Semoga dengan adanya adat istiadat dan budaya seperti ini, apa yang menjadi ciri khas setiap daerah dapat terus dipertahankan dan dilestarikan sehingga generasi muda saat ini dapat mengetahui, mengembangkan, dan mempertahankan adat dan budaya yang masih ada. Karena keanekaragaman adat dan budaya yang dimiliki Indonesia justru membuat negara ini semakin kuat dan maju, sehingga bisa menjadi daya tarik bagi warga negara asing. diharapkan kita sesama warga negara Indonesia dapat saling menghargai, mencintai, dan turut mendukung kehadiran adat istiadat dan budaya yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia karena itu adalah satu diantara bentuk persatuan Indonesia. Setiap adat istiadat dan budaya yang ditampilkan pastinya memiliki makna yang luas dan dalam, memiliki pesan moral yang sangat berarti yang sungguh bisa menjadi pelajaran hidup bagi yang mengalaminya dan semua orang yang menyasikan langsung atau melalui informasi yang beredar.Â
Semoga adat istiadat dan budaya seperti ini khususnya Adat Naik Menantu Suku Dayak Seberuang Kalimantan Barat tetap terus bertahan dan dilestarikan, jangan sampai hilang di telan zaman. Semoga anak-anak muda generasi penerus para tetuah atau pengurus Adat tetap bisa mempertahankan adat dan budaya yang unik dan menarik ini. Semoga***