Jadi si masyarakat kampung (imun tubuh) sudah mengenal identitas dari si kelompok penjahat (Covid-19) sehingga mempunyai ancang-ancang dan persiapan apabila penjahat itu masuk ke kampung (tubuh kita).
(Imun tubuh berkata "mari kita bersiap membuat benteng perlawanan, guys. Siapa tau teman-temannya yang masih hidup punya niat untuk menyelinap ke sini.")
Reaksi berlebihan yang mungkin saja bisa ditunjukkan masyarakat (imun tubuh) karena kedatangan penjahat yang sudah dilumpukan atau mati (vaksin) ini dapat diibaratkan sebagai reaksi allergi.Â
Pengalaman mengikuti prosedur Vaksin Covid-19
Pada 1 Januari 2021, saya mendapatkan SMS dari PEDULICOVID yang mengatakan bahwa saya merupakan calon penerima Vaksin Covid-19 dan dapat memeriksa status program vaksinasi saya dengan memasukkan nama dan NIK melalui website PeduliLindungi.id.Â
Pada 12 Januari 2021 saya mendapatkan SMS dari 1199 yang mengatakan bahwa saya terdaftar sebagai penerima Vaksin Covid-19 tahap 1 dan dapat mendaftar ulang melalui website PeduliLindungi.id sebelum 14 Januari 2021.Â
Setelah melakukan daftar ulang dan pembuatan akun tahap demi tahap, saya memutuskan untuk memilih lokasi vaksin di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada 21 Januari 2021 pukul 13.00-15.00 serta mendapatkan nomor tiket vaksin
Saat memasuki ruangan vaksin, saya diarahkan untuk registrasi dengan memperlihatkan tiket vaksin, berkas registrasi dan KTP kepada petugas vaksinasi di rumah sakit, kemudian diarahkan untuk dilakukan skrining dan pemeriksaan tanda-tanda vital yang terdiri dari pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, frekuensi denyut nadi, dan frekuensi nafas.Â
Apabila pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal, akan diarahkan ke suatu ruangan untuk mendapatkan vaksin, apabila tanda-tanda vital tidak dalam batas normal, diberikan waktu 15-30 menit untuk dilakukan observasi di ruangan yang tersedia. Apabila tak ada perbaikan tanda-tanda vital, maka proses vaksin akan ditunda di hari berikutnya.Â