Dan, sekali lagi, itu semua kata kuncinya nyaris sama. Mereka semua berbicara tentang masalah keyakinan. Yang tentu saja dalam kemasan dan bahasa berbeda-beda. Dengan tidak ketinggalan bumbu disana-sini.Â
Kata keyakinan bekerja seperti sebuah mantra  sakti. Ketika kita yakin akan sesuatu, contoh: misal kita yakin bisa mengetik 60 kata dalam satu menit, maka kita akan bisa. Keyakinan berbanding lurus dengan kemampuan. Kita yakin bisa, maka kita akan bisa. Â
Waktu kelas 1 SMA saya pernah nonton sebuah film yang dibintangi oleh Andy Lau --atau dalam mandarin Liu Tek Hua , entah kabarnya sekarang bagaimana, dulu di era-era  90-an namanya sangat tenar --judulnya: Best of the Best. Menceritakan tentang seorang polisi yang memiliki keyakinan tanpa batas. Â
Dan adegan yang paling saya ingat adalah ketika dia dengan temannya bertaruh bahwa wanita yang baru lewat itu dalam hitungan kelima akan menengok. Dan apa yang terjadi? Benar saja. Wanita itu menengok dalam hitungan kelima! Walaupun ini sebuah film, yang sudah ada skenarionya, kita bisa belajar banyak tentang keyakinan di film itu. Â Banyak adegan-adegan yang menggambarkan keyakinan Andy Lau terhadap sesuatu. Demikian keyakinan bekerja. Juga dalam film Best of the Best-nya Andy Lau.Â
Bahkan dalam konsep Islam, keyakinan menjadi hal yang utama dan pertama. Seseorang dikatakan Islam ketika dia telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Apa esensi dari dua kalimat syahadat? Itu keyakinan yang terucap. Kita bersaksi dan yakin tiada tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad sebagai utusannya. Â
Dan keyakinan pula yang menggerakan Ibrahim melakukan hal yang di luar nalar dan akal sehat manusia pada umumnya.  Sebuah keyakinan yang tercatat dengan tinta emas  dalam sejarah Islam.  Dan kita pun sebagai umat Islam memerlukan memperingatinya setiap tahun dalam bentuk hari raya Idul Adha. Sebuah peringatan untuk menyadarkan kita betapa pentingnya keyakinan. Ini seharusnya makna yang bisa terpetik dari ritual tahunan tersebut. Â
Idul Adha tidak melulu persoalan: Kambing, Domba, atau Sapi. Lebih dari itu. Dia adalah simbol pengingat pada sebuah kata: Keyakinan.
 Salam Dari Benteng Betawi