Oleh: Ade Imam Julipar
09-10-17
Semua berasal dari pikiran. Apapun itu. Coba kita sejenak bermain-main dengan pernyataan ini. Saya akan sebutkan satu kata: Mobil. Munculkan dalam pikiran kita gambar Mobil? Sekarang saya sebutkan lagi : Gunung. Muncul juga kan gambaran di pikiran kita tentang gunung? Itu semua muncul karena kita sudah menyimpan ingatan tentang kata itu dalam pikiran kita. Atau lebih tepatnya dalam pikiran bawah sadar kita. Jadi, ketika telinga mendengar 2 kata itu, pikiran bawah sadar langsung mengirim gambarannya ke pikiran sadar.
Nah, saya coba lagi dengan satu kata lagi: Daun Blekeleletek. Apa yang muncul dalam pikiran? Tidak ada kan? Ya, tidak ada gambaran apapun tentang Daun Blekeleletek. Karena pikiran bawah sadar kita belum menyimpan ingatan apapun tentangnya. Itu adalah kata baru. Sehingga ketika kita mendengar kata tersebut, pikiran tidak bisa memprosesnya. Kemudian datang seseorang membawa sebuah daun dengan warna merah, berbentuk bundar, dengan gerigi di ujung  lingkarannya, dan menyebutkan bahwa daun itu adalah Daun Blekeleletek. Dari sini kali pertama pikiran kita memprosesnya. Bahwa Daun Blekeleletek adalah berwarna merah, berbentuk bundar, dengan gerigi di ujung lingkarannya.
Ketika beberapa bulan kemudian , atau beberapa tahun kemudian telinga kita --dengan atau tanpa sengaja -- mendengar : Daun Blekeleletek, maka langsung muncul gambaran dalam pikiran kita: daun berwarna merah, berbentuk bundar, dengan gerigi di ujung lingkarannya.
Itu sedikit penjelasan bagaimana pikiran kita bekerja.
Ya, semua berasal dari pikiran. Sedih-gembira. Suka-senang. Itu semua berasal dari pikiran. Bukan keadaan yang sesungguhnya. Wah, tapi masalah saya besar, Bray! Tidak cukup hanya dengan tidak memikirkannya, dengan serta merta  masalah hilang, demikian sanggah seorang kawan. Setiap orang pasti punya masalah. Besar dan kecil itu hanya penilaian pikiran saja. Tak ada masalah besar atau kecil. Yang ada hanya bagaimana pikiran menyikapinya.
Adalah Descartes sang filsuf ternama dari Perancis. Dia menyatakan: Cogito ergo sum. Artinya: Aku berpikir maka aku ada. Ya, Bahkan keberadaan kita sebagai manusia pun berasal dari pikiran. Coba kalau kita tidak berfikir? Kita tidak akan  ada di muka bumi yang sudah semakin menua ini
Keberadaan kita adalah hasil dari pikiran kita sendiri. Kita berfikir untuk menunjukan eksistensi kita sebagai manusia. Bukankah yang membedakan kita dengan binatang hal itu juga? Â Jadi, marilah kita berfikir untuk kehidupan yang lebih baik. Jika kita berfikir hal yang lebih baik, maka hal itu akan mengikuti. Karena: Semua berasal dari pikiran. Aku berpikir maka aku ada.
.
Semoga bermanfaat
Salam Dari Pinggiran Kali Cisadane.