Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Youtuber Pemula Mau Ngapain, sih?

5 Juli 2020   09:35 Diperbarui: 5 Juli 2020   09:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hati, saya hanya bisa berkata:

"What?! Serius amat nih orang!"

Beberapa hari kemudian, dia kembali menginbox saya agar berkenan menekan tombol subscribe di akun youtube miliknya dengan nada setengah memaksa. Inbox tersebut saya abaikan, sambil mengelus dada, kemudian saya lihat beberapa videonya, tak lupa saya dislike agar dia tahu rasa. (Yang Ini Bercanda, hehe).

Saya berpikir, mungkin tidak hanya saya yang menjadi korban inboxnya yang semi-semi maksa. Ada orang-orang lain yang di inbox, kemudian secara terpaksa mereka menekan tombol subscribe. Jadilah mereka subscriber channel youtube miliknya. Selamat... Kalian adalah ladang uang bagi dia. Hehe.

Kedua, Dapet Banyak Viewers Biar Banyak Iklan.

Kenapa ya, karya yang bagus identik dengan banyak-banyakan view? Menurut saya pribadi, banyak lho channel youtube dengan view rendah tapi kontennya bagus. Apakah ini pengaruh dari sistem demokrasi di dunia maya?

Kalau di dunia nyata banyak-banyakkan suara atau pemilih supaya bisa jadi caleg. Kalau di dunia maya, banyak-banyakkan view biar dapat iklan, padahal saya yakin kebanyakan dari yang nonton belum tentu jadi konsumen dari iklan tersebut.

Lagi-lagi youtuber pemula punya ekspektasi viewer bisa jutaan, ternyata cuma puluhan. Emang ada youtuber yang sekali upload view tembus empat juta, sayang setelah itu setiap kali upload, view enggak pernah tembus lebih dari dua puluh ribu. Bayangkan betapa stressnya youtuber tersebut sampai-sampai harus bikin survey buat naikin viewnya, dan setelah survey ternyata enggak ada peningkatan. Hehe. 

Ketiga, Pingin Auto Trending.

Baru upload satu video iseng yang enggak tahu motivasinya, udah pingin nangkring di trending dan ngalah-ngalahin channel youtube Atta Halilintar #Assiap... Hanya modal kamera HP, tanpa mic clip on, asal unggah tanpa editan bagus. Bisa dibayangkan mau trending dari mana? Dari Hongkong? Youtuber sekelas Raditya Dika saja belum tentu sekali upload video langsung trending, perlu beberapa kali agar videonya masuk trending.

Saya akui, kata "trending" merupakan godaan yang sering menjangkiti para youtuber. Tak terkecuali youtuber pemula, modal nekat bikin video receh. Biar apa? Biar trending. Boro-boro trending, paling jarang yang lihat. Begitu dilihat banyak yang dislike dan ngasih komentar julid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun