Mohon tunggu...
Muhammad Addin Rizaldi
Muhammad Addin Rizaldi Mohon Tunggu... Saya seorang penulis

Saya Muhammad Addin Rizaldi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

10 Hari Terakhir Ramadhan 1441 H di Rumah Aja

15 Mei 2020   21:00 Diperbarui: 15 Mei 2020   23:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun ini serasa berbeda, karena bulan Ramadhan yang biasanya di ramaikan dengan banyak kegiatan ibadah di masjid namun tidak untuk tahun ini. Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan yang hanya ada sekali dalam setahun. Dan pada tahun ini kita melaksanakan  bulan Ramadhan di tengah pandemic virus Covid-19. Penyebaran Virus yang sangat cepat menyebabkan dilarangnya kerumunan banyak orang melebihi dari 10 orang yang menyebabkan kita untuk tidak bisa leluasa beribadah di masjid dengan banyak orang, yang mengharuskan kita untuk beribadah di rumah saja. Dan kali ini Ramadhan sudah hampir menuju akhir, berdasarkan apa yang telah di sabdakan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh imam Muslim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan beliau lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah. Karena pada waktu itu terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan yakni malam lailatul qadar.

Salah satu ibadah yang dianjurkan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah memperbanyak I'tikaf di Masjid. Di Indonesia biasanya banyak umat muslim dari seluruh penjuru negeri melaksanakan I'tikaf di masjid pada 10 hari terakhir Ramadhan, dan biasanya banyak mereka yang mencari masjid-masjid yang nyaman untuk dijadikan tempat I'tikaf pada 10 hari terakhir. Namun pada Ramadhan tahun ini  mungkin akan menjadi moment yang sangat menyedihkan bagi umat muslim di Indonesia, karena demi untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 kita dianjurkan untuk menghindari keramumunan termasuk salah satunya adalah dengan I'tikaf di masjid, karena sebagaimana dalam kaidah fiqih menolak mafsadah atau kerusakan lebih diutamakan dari pada mengambil maslahat. Dalam hal ini menghindari kerumunan atau keramaian adalah salah satu wujud menolak kerusakan, dimana dengan menghindari kerumunan kita dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 dan memperkecil angka pertambahan kasus virus Covid-19.

Meskipun di rumah saja dan tidak bisa I'tikaf dimasjid sebagaimana biasanya, bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk tidak beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan. Karena pada 10 hari terakhir Ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan yakni malam lailatul qadar. Sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits yang di riwiyatkan oleh Imam Al Bukhori dalam shahihnya, beliau bersabda "Carilah lailatul qadar pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan". Hal tersebut mengindikasikan bahwa lailatul qadar berada di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, maka sudah barang tentu bagi kita umat muslim untuk lebih menggiatkan ibadah kita di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Masih banyak ibadah yang bisa kita lakukan tatkala kita dirumah saja, saya ambil contoh dengan memperbanyak sholat tatkala dirumah, sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bahwa "Barangsiapa melaksanakan sholat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni" (HR. Al Bukhori). Atau bisa juga dengan memperbanyak tilawah Al Qur'an dirumah, yang biasanya sehari hanya 1 juz pada 10 malam terakhir ini bisa ditambah lagi menjadi 5 juz permalam, sebagaimana yang pernah dikatan oleh Imam Asy Syafi'i yakni "Menghidupkan malam lailatul qadar pun bukan hanya sholat, bisa pula dengan dzikir dan tilawah Al Qur'an". Untuk mendapatkan lailatul qadar tidak di persyaratkan harus dimasjid, bahkan tatkala kita dirumahpun bisa mendapatkannya sebagaimana yang dikatakan Adh Dhohak "Siapa saja yang Allah terima amalannya, dia mendapatkan bagian malam tersebut".

Maka bukanlah menjadikan alasan bagi kita untuk malas beribadah tatkala kita tidak bisa I'tikaf di masjid atau bahkan beribadah bersama dimasjid karena adanya wabah Covid-19 ini. Karena ketika kita dirumahpun kita masih bisa meraih malam kemuliaan tersebut, yang dimana malam tersebut seperti yang difirmankan oleh Allah dalam QS. Al Qadar, "lebih baik dari seribu bulan". Dengan kita memperbanyak ibadah, berdzikir, tilawah quran, bermuhasabah dan banyak berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Semoga kita semua bisa mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar, dan marilah kita terus berdoa semoga wabah virus Covid-19 ini segera di angkat oleh Allah subhanahu wa ta'ala terutama di bulan yang Ramadhan yang penuh kemuliaan ini, karena tatkala Allah sudah berkehendak maka pasti akan terjadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun