Mohon tunggu...
Adam Raihan
Adam Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Agribisnis Angkatan 2020 Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Sungkeman pada Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Kota Semarang Setelah Kondisi Pandemi COVID-19 Mereda

17 Mei 2022   19:26 Diperbarui: 17 Mei 2022   20:24 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kegiatan tradisi sungkeman salah satu keluarga di Kota Semarang. Sumber : Dokpri

Kota Semarang, Jawa Tengah. Sungkeman adalah tradisi yang biasanya dilakukan setelah salat Idul Fitri. Pada kegiatan tradisi ini, keluarga yang lebih muda biasanya berlutut, mencium tangan, dan meminta maaf kepada orang yang lebih tua. 

Tradisi Sungkeman adalah bagian dari budaya yang menghormati orang yang lebih tua. Sungkeman identik dengan tradisi dan budaya Jawa. Tradisi ini diperkenalkan di Surakarta pada masa pemerintahan Mangkunegara I pada tahun 1930-an. 

Dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Sungkeman menjadi ritual yang tidak bisa diabaikan. Sungkeman pada Idul Fitri 1443 Hijriah masih dilakukan sebagai tradisi oleh penduduk di Kota Semarang. Selain itu, Mudik Idul Fitri 2022 baru saja disetujui pemerintah setelah sempat terhambat selama dua tahun oleh pandemi COVID-19. 

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Pelancong yang tiba di kampung halamannya melakukan Sungkeman bersama keluarga lain setelah diselenggarakannya sholat idul fitri, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Terlihat pada kegiatan tradisi sungkeman ini, rata rata warga di Kota Semarang sudah tidak memakai masker, karena pandemi COVID-19 yang sudah memasuki masa endemik COVID-19.

“Alhamdulillah Lebaran tahun ini bisa bertemu lagi dengan orang tua dan berkumpul bersama. Turut senang untuk para orang tua, bapak, ibu, paman, saudara dan sanak saudara lainnya karena pada tahun ini bisa berkumpul lagi menunaikan ibadah Idul Fitri dan melakukan kegiatan tradisi sungkeman bersama keluarga,” kata Yogi yang sedang mendatangi salah satu rumah sanak saudara. Senin (2 Mei 2022).

Potret kegiatan tradisi sungkeman salah satu keluarga di Kota Semarang. Sumber : Dokpri
Potret kegiatan tradisi sungkeman salah satu keluarga di Kota Semarang. Sumber : Dokpri

Hal yang sama diungkapkan oleh Faris Muda Iftikar, salah satu warga di Kecamatan Mijen, Kota Semarang. 

“Saya sangat senang bisa bertemu langsung dengan orang tua. Alhamdulillah tahun ini berkah untuk Idul Fitri, karena bisa melakukan kegiatan sungkeman bersama orang tua dirumah dan dapat berkumpul bersama keluarga lainnya” ujarnya. 

Tradisi Sungkeman diturunkan dari anak-anak kepada orang tua dan keluarga yang lebih tua. Biasanya sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua atau penghormatan kepada yang lebih tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun