Labeling adalah seni memberi nama dan istilah yang konsisten. Tidak hanya soal bahasa, tetapi juga soal kesesuaian dengan ekspektasi pengguna. Istilahnya seperti papan jalan di jalan exit toll. Kalau ambigu, orang pasti bakalan salah belok. Pilar ini tentang memilih kata-kata yang tepat untuk menu, tombol, dan link, supaya semua orang paham maksudnya itu apa.
Misalnya, jangan pakai "info" kalau maksudnya "Tentang kami". Lebih baik, contohnya "Tentang Tokopedia" kalo di website Tokopedia, jadi lebih mudah untuk dipahami user. Nielsen Norman Group bilang, label yang bagus bisa tingkatkan usability sampai 20%.Â
Bayangin kalau di mobile banking, bagian tombol "Transfer" diubah menjadi "Kirim Uang" -- jelas banget, kan? Jadi, untuk user pemula nggak akan kebingungan mencari tombol untuk mengirim uang!
Pilar 4: Sistem Pencarian yang Efektif
Nggak semua user suka dengan navigasi manual apalagi bagi website atau aplikasi dengan ribuan data, fitur pencarian adalah solusinya. Namun, sistem pencarian yang asal-asalan justru bisa membuat pengguna frustasi. Karena banyak user yang langsung ketik keyword di search bar. Pilar ini memastikan search engine internal-mu pintar, seperti Google mini di situs-mu.
Contoh yang ideal sebenarnya adalah mesin pencarian Google: cepat, relevan, dan mampu memprediksi maksud pengguna meski kata kuncinya tidak sempurna. Sama kalo di dalam website Tokopedia, pencarian juga dilengkapi dengan filter dan sort (harga terendah, paling populer, terbaru) untuk mempersempit hasil.
Untuk Developer perlu memastikan algoritma pencarian cukup pintar untuk mengenali sinonim atau kesalahan ketik, sementara desainer harus membuat antarmukanya sederhana dan yang mudah untuk digunakan.
Tanpa ini, user pasti bakalan frustrasi untuk cari produk atau artikel yang mereka inginkan. Karena statistik mengatakan, 50% user yang mencari sesuatu di Google mengklik dalam 9 detik saja!
Pilar 5: Organisasi Konten yang Terstruktur
Karena Konten adalah salah satu hal yang penting dari situs-mu, tapi kalau nggak terorganisir, jadi sampah dan berantakan. Pilar ini tentang mengelompokkan konten berdasarkan tema, metadata, dan user needs -- bukan asal tempel. Bayangkan sebuah perpustakaan yang tanpa rak dan tidak diberi label atau kategori, pengunjung pasti akan kesulitan mencari buku yang diinginkan. Hal serupa berlaku pada website atau aplikasi.