Mohon tunggu...
Otomotif

Yamaha Vixion Makin Tangguh dengan Pertalite

6 September 2015   23:09 Diperbarui: 6 September 2015   23:26 5004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Baru-baru ini PT Pertamina (PERSERO) meluncurkan bahan bakar minyak jenis baru Pertalite. Memiliki tingkat kadar Research Octane Number (RON) sebesar 90, menjadikan BBM terbaru ini dilirik banyak orang. Diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetipto bahwa kehadiran varian baru bahan bakar ini bertujuan untuk memberikan pilihan bagi masyarakat yang menginginkan BBM dengan kualitas lebih baik, daripada premium.

 

Meskipun harganya tak jauh beda dari Premium, namun Pertalite mampu memberi dampak signifikan pada kendaraan. Kandungan RON yang lebih tinggi tersebut mampu menghasilkan pembakaran yang lebih baik, serta menjaga kualitas mesin kendaraan. Bahan bakar minyak terbaru ini akan menciptakan ruang bakar lebih bersih karena kadar gas emisi yang dikeluarkan lebih sedikit. Dengan kata lain, memakai Pertalite juga ikut menjaga kualitas lingkungan dari polusi udara lho.

Nah, berhubung touring dengan motor merupakan hobi yang sangat saya sukai, produk terbaru dari Pertamina ini sudah pasti membawa angin segar. Pasalnya, sebagai pengendara yang semakin terdepan, tentu saya dituntut untuk selalu cerdas dalam memilih bahan bakar. Tanpa ragu Pertalite menjadi pilihan saya untuk berkendara karena memiliki banyak keunggulan. Apa saja?

Durability
Pertalite tergolong bahan bakar yang durable atau memiliki ketahanan. Artinya, BBM jenis ini tidak akan merusak mesin karena mengandung zat aditif khusus yang memiliki formula seperti detergency. Fungsinya untuk membersihkan bagian dalam mesin, corrotion inhibitor atau pelindung karat, dan demulsifier untuk menjaga kemurnian bahan bakar.

Fuel Economy
Siapa sih yang tak ingin lebih berhemat namun tetap mendapatkan bahan bakar kualitas bagus? Ibaratnya seperti ini, membayar mahal sedikit untuk membeli bensin tapi mampu mencapai jarak tempuh yang lebih jauh. Tentu tidak rugi, kan? Sebab, perbandingan Air Fuel Ratio pada Pertalite auh lebih tinggi, sehingga kinerja mesin lebih optimal dan mampu menempuh jarak lebih jauh.

Eco Save
Pertalite mempunyai zat aditif khusus yang tidak dimiliki oleh Premium. EcoSAVE merupakan zat kimia dengan konsentrasi tertentu sebagai tambahan agar pembakaran lebih bersih, lebih ramah lingkungan, lebih halus dan lebih hemat. Sejumlah poin inilah yang bakal membuat kendaraan mampu melaju lebih jauh. Hasilnya, performa mesin menjadi jauh lebih baik dibandingkan memakai oktan 88 atau Premium.

Menurut kajian dari Pertamina, emisi karbon Pertalite tercatat sebesar 3,5 miligram per kilometer. Sedangkan emisi karbon Pertamax sebesar 2,67 mg/km. Jika dilihat, nominal emisi karbon Pertalite cenderung rendah karena terbuat dari bahan baku yang sama dengan Pertamax. Tak heran jika tagline 'Melaju Lebih Jauh' rupanya benar-benar diwujudkan oleh Pertalite.

Sasaran utama BBM terbaru ini untuk menurunkan pengguna Premium yang makin hari makin melonjak. Baru saja diluncurkan bulan Juli, ternyata Pertalite telah mengurangi persentase penjualan Pertamina dari 79% menjadi 68%, seperti diungkapkan Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro. Hingga saat ini, porsi penjualan Pertalite terus meningkat, didukung makin banyaknya SPBU yan menyediakan BBM jenis ini. Terhitung sejak 9 Agustus 2015, jumlah SPBU yang melayani Pertalite telah mencapai 163, terdiri dari 95 SPBU di wilayah Pertamina Marketing Operation Region III (Jawa bagian Barat) dan 69 titik SPBU di wilayah Pertamina Marketing Operation Region V (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara).

Khusus wilayah Kota dan Kabupaten Malang, sebanyak 12 SPBU yang telah menyediakan bahan bakar minyak jenis Pertalite. Salah satunya adalah SPBU di Jalan Danau Toba Sawojajar yang sejak Jumat, 14 Agustus 2015 sudah melayani bbm varian terbaru ini. Di sini pula saya untuk pertama kali membeli Pertalite yang dibandrol harga Rp 8400 per liter.

Lalu, apa jadinya jika bahan bakar minyak jenis Pertalite bertemu dengan teknologi Blue Core andalan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (Yamaha)? Bisa dibayangkan, generasi Blue Core saja sudah mampu menghasilkan performa terbaik, apalagi didukung dengan bahan bakar yang irit. Pada dasarnya, teknologi Blue Core pada Yamaha lebih menitikberatkan pada tiga aspek, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun