Mohon tunggu...
Achmed Sukendro
Achmed Sukendro Mohon Tunggu... TNI -

Membaca Menambah Wawasan, Menulis Berbagi Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Operasi Sandi Yudha : Melihat Kegiatan Intelijen Kopassus

17 September 2013   21:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:45 5419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13794266631151090610

Pengertian intelijen mencakup Intelijen sebagai ilmu, intelijen sebagai badan atau organisasi, intelijen sebagai kegiatan.Kata intelijen berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” (kata benda), yang secara harfiah berarti kecerdasan (pengertian umum).Intelijen sebagai ilmu adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan atau keterangan yang diolah melalui suatu proses pengolahan dari bahan keterangan/informasi yang didapat. Bahan keterangan merupakan bahan dasar yang masih mentah. Bahan mentah ada yang memenuhi syarat dan ada yang tidak memenuhi syarat untuk dijadikan intelijen. Bahan mentah yang memenuhi syarat untuk dijadikan intelijen adalah bahan – bahan yang berkaitan dengan masalah keamanan, yang dapat dipercaya sumbernya dan relevan dengan masalah yang dicari atau dibutuhkan.ntelijen dalam pengertiannya sebagai organisasi merupakan badan/alat yang dipergunakan untuk menggerakkan kegiatan kegiatan intelijen sesuai dengan fungsinya, baik berupa penyelidikan, pengamanan maupun penggalangan untuk mencapai tujuan – tujuan intelijen guna memnuhi kepentingan pihak atasan yang berwenang dan bertanggung jawab. Yang penting untuk diperhatikan dalam penyusunan organisasi intelijen adalah faktor efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Intelijen sebagai Organisasi/Badan menyangkut hal – hal dasar pengorganisasian dan bentuk organisasi. Intelijen sebagai kegiatan Kegiatan intelijen mencakup semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan yang diwujudkan dalam bentuk penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. Intelijen sebaggai ilmu dan organisasi telah banyak diketahui oleh masyarakat . Sebagai ilmu, intelijen dapat dipelajari, diketahui oleh siapapun. Di Universitas Indonesia juga telah ada Magister Kajian Intelijen Strategis yang mahasiswanya bukan hanya mahasiswa TNI, Polri tetapi hampir seluruh profesi di masyarakat. Intelijen sebagai kegiatan secara fakta, amat jarang, adanya justru bacaan, film-film fiktif  semacam James Bond, Bouerne, dll, padahal semua itu belum tentu menggambarkan keadaan yang sesungguhnya tentang dunia intelijen yang memang samar-samar, bahkan gelap. Operasi Sandi Yudha, Menumpas Gerakan Klandestein karya Jendral(Pur) Dr. AM. Hendro Priyono terbitan PT Kompas Media Nusantara, adalah buku yang meyajikan bagaimana intelijen sebagai kegiatan dilakukan. Operasi Intelijen Strategis yang dilaksanakan oleh Komando Pasukan Khusus/Kopassus. Buku yang membawa pembaca larut dalam tahap demi tahap. Pembaca akan terbawa irama dan kegiatan dalam suatu operasi intelijen. Dari sisi penulisnya, sudah jelas , Jenderal Pur DR AM Hendropriyono sangat kapabel dan mempunyai akuntabilitas yang tinggi dalam hal intelijen. Pengalamannya bertugas di jajaran pasukan elit dan intelijen sangat bervariasi dan berkualitas. Jenjang kepangkatannnya yang mencapai puncak dalam milter, Jendral, jelas jaminan kualitas akan pengalaman yang dituangkan dalam buku ini. Buku yang tidak hanya mneguraikan kegiatan operasi intelijen strategis namun juga di lengkapi dengan intelijen sebagai ilmu, telahaan latar belakang politik penugasan yang diembanya. Inilah sisi kekuatan buku buku tulisan Hendro Priyono, bukan hanya mengurai peristiwa yang dialaminya tapi juga telaahan dan analisa yang berkualitas akademik. Hal ini ditunjang tingkat pendidikannya yang juga level tertinggi, lulusan Doktoral salah satu perguruan tinggi Top, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Buku ini patut dan layak dibaca bukan saja oleh para komunitas intelijen, namun juga anggota TNI, Polri, para pejabat,birokrat, masyarakat, mahasiswa, bahkan anggota DPR. Buku ini selain menguraikan sisi kegiatan operasi intelijen strategis Kopassus, juga memuat pendapat sang penulis tentang kegiatan intelijen yang tentunya bisa menjadi masukan bagi seluruh komponen bangsa ini untuk penataan organisasi intelijen demi kuat dan tegaknya negara tercinta. Karena sebagaimana disampaikan penulis; " Prajurit tugas dan tahunya adalah bertempur sementara perang adalah urusan negara atau politik negara yang tentunya didalamnya ditentukan oleh pengambil kebijakan negara termasuk DPR. Kalau teras kurang barangkali hanya karena kurang puasnya, karena kupasan buku ini hanya terbatas kegiatan operasi intelijen pada zaman menjelang zaman Orba, sementara keingan tahuan masyarakat juga ada buku yang memuat operasi intelijen yang kasusnya ikut bersama pergulatan politik bangsa ini, seperti integrasi timor timur, tumbangnya rezim Orde baru dll. Namun seperti memang buku ini adalah awal dari informasi kegiatan intelijen yang tentunya tidak mungkin termuat dalam satu buku. Undang-Undang Intelijen membuka peluang untuk terbukanya sisi gelap, samar-samar kegiatan operasi intelijen. Seperti Amerika dalam Undang-Undang Intelijen, rahasia negara termasuk kegiatan operasi intelijen dalam kurun waktu tertten boleh dibuka untuk publik. Buku yang patut diapresiasi penerbitannya, untuk membuka wawasan, tentang Intelijen sebagai Kegiatan yang selama ini samar-samr , misterius, gelap, bahkan cenderung menjadi legenda yang karena waktu akan tertutup keaslian kegiatan aslinya/fakta. Legenda bercampur aduk antara fakta, asumsi, khayalan, dan selipan harapan atau pesan tersembunyi yang menceritakan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun