Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Panduan Amalan Puasa: Tidak Terjebak Tata Syariat, Kualitas Tetap Terjaga

5 April 2022   22:17 Diperbarui: 5 April 2022   22:31 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com/AGIE PERMADI

Seseorang harus memiliki kelengkapan syarat wajib tersebut. Hilang salah satu syarat maka gugur kewajiban puasanya.  

Amalan Wajib atau Rukun Puasa Ramadhan

Amalan wajib selama menjalani puasa bulan Ramadhan dalam bahasa fiqih disebut rukun puasa. Ia adalah perbuatan yang harus dikerjakan saat berpuasa.

Rukun puasa Ramadhan ada dua. Pertama, niat puasa bualan Ramadhan. Niat diucapkan dalam hati. Khusus puasa bulan Ramadhan niat dibaca setiap malam. Satu kali niat digunakan untuk satu kali puasa keesokan harinya. Jadi, setiap malam kita membaca niat puasa bulan Ramadhan untuk puasa esok hari.

Berikut kalimat niat puasa bulan Ramadhan:

dokpri
dokpri

 Artinya: "Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'l."

Kedua, menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Apa saja perbuatan yang dapat membatalkan puasa? Ada delapan perbuatan yang membatalkan puasa, yaitu:

  • Makan dan minum yang disengaja. Puasa bisa batal ketika ada makanan, minuman, atau benda lain masuk hingga melewati batas mulut, hidung dan telinga. Batas mulut adalah tenggorokan. Batas hidung adalah pangkal hidung bagian dalam yang sejajar dengan mata. Batas telinga adalah bagian dalam yang tidak terlihat oleh mata. Puasa tidak batal ketika benda tersebut masih berada di bagian mulut, seperti orang berkumur saat melakukan wudlu.
  • Menyuntikkan sesuatu melalui anus atau kemaluan bagian depan.
  • Muntah yang disengaja. Kalau ia tidak sengaja muntah lalu muntahannya tertelan kembali maka puasanya batal.
  • Melakukan hubungan badan. Aktivitas ini dapat membatalkan puasa ketika dikerjakan secara sengaja pada waktu puasa berlangsung, yakni mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.             
  • Mengeluarkan air mani secara sengaja. Ini dilakukan melalui berbagai cara, termasuk akibat bersentuhan kulit dengan lawan jenis. Mimpi keluar mani saat tidur (mimpi basah) tidak membatalkan puasa.
  • Mengalami haid atau nifas. Perempuan yang menjalani puasa lalu mengalami haid atau nifas, ia wajib membatalkan puasanya. Ia juga harus mengganti puasa yang ditinggalkannya pada bulan berikutnya.
  • Gila. Ketika seseorang mengalami gila saat berpuasa, maka puasanya batal.
  • Murtad atau keluar dari agama Islam. Hal ini terjadi ketika orang yang berpuasa mengingkari keimanan kepada Allah Swt.

Amalan yang Disunahkan Selama Bulan Ramadhan

Kalau syarat wajib dan amalan wajib (rukun puasa) terkait dengan sah atau tidaknya puasa menurut tata syariat, maka amalan sunnah berhubungan dengan kualitas batiniah saat berpuasa.

Saking banyaknya amalan yang disunahkan selama bulan Ramadhan kita tidak membahas semuanya. Beberapa amalan sunah yang pokok saja kita sampaikan di sini. Hal ini tidak mengurangi bobot amalan sunah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun