Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merasakan Sunyi Batin Indonesia

21 Juni 2020   11:37 Diperbarui: 21 Juni 2020   11:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Anton, penjual gas dan sayur keliling di Rumah Sakit Hermina, Jalan Tole Iskandar, Depok, Jumat (8/2/2019). Sumber: KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA

Berapa uang yang diperoleh dari hasil berjualan itu? Sepuluh ribu, dua puluh ribu, entahlah. 

Yang pasti selama mereka bertahan dengan keyakinan dan harapan akan datang seorang pembeli, berapa pun rezeki yang didapat, pastilah lebih mulia dari uang miliaran rupiah para koruptor.

Orang-orang kecil yang berjiwa besar inilah pemilik sah kesejahteraan negeri yang kekayaannya bagaikan penggalan surga, namun diceh-ceh, ambyar, mubadzir, tumpah ruah, berserakan ke mana-mana.

Wakul kesejahteraan itu gelimpang, segone dadi sak latar. Mengapa?

Si penyunggi wakul kesejahteraan berlaku gembelengan, sombong, bermain-main dengan amanah kehormatan yang disunggi di atas kepala.

Lebih mengenaskan lagi, latar atau halaman tempat nasi berserakan bukan halaman rumah rakyat, melainkan halaman rumah "umat" yang terikat melalui relasi nepotisme keluarga, partai. ormas dan bisnis pasar.

Orang-orang kecil berjiwa besar memendam semua itu dalam kesunyian batin. Tetap tertawa di tengah batu-batu cadas tantangan bertahan hidup. Meski kadang merintih juga batinnya.

Beribu hamba-Mu bernyanyi rindu
Bergerak menari bagai gelombang
Sepi mereka karena dipinggirkan
Oleh kedzaliman kekuasaan dan kesombongan

Suara mereka merobek langit
Bergolak sunyi mereka semua
Waktu berhenti, alam menanti
Tuhan kekasih akan mengakhiri

Lirik lagu Padhangmbulan, Franky Sahilatua

Jagalan, 210620

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun