Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Victim Blaming" dan Mengunci Rapat-rapat Pintu "Anu"

2 Desember 2018   22:44 Diperbarui: 2 Januari 2019   15:13 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: timesindonesia.co.id

Adalah Abu Nawas tiba-tiba membangunkan para tetangga. Pasalnya, malam itu pencuri menyatroni rumahnya.

"Saya keluar rumah sebentar," cerita Abu Nawas. "Pintu rumah memang tidak saya kunci."

"Kenapa tidak dikunci?"

"Saya pikir kampung kita aman-aman saja," jawab Abu Nawas.

"Mestinya kalau keluar rumah, pintu dikunci biar aman."

"Iya. Mestinya pintu rumah dikunci biar aman."

"Maklum saja, pencuri bisa masuk karena rumah tidak dikunci."

"Kalau keluar rumah pintu dikunci biar aman."

"Seandainya pintu rumah dikunci, pasti peristiwa pencurian tidak akan terjadi!"

Abu Nawas terdiam. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Kenapa kalian menyalahkan saya dan tidak satu pun dari kalian menyalahkan pencuri?" tanya Abu Nawas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun