Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hoax adalah Wajah Nir-Kontinuasi

18 Januari 2017   23:39 Diperbarui: 19 Januari 2017   12:04 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: xdesktopwallpapers.com

Siswa yang tidak kenal dirinya, tidak kenal akar sejarah desa atau kampungnya, tidak kenal benih sejarah bangsa dan negaranya, akan memproduksi sikap berpikir dan perilaku yang ditaburi hoax. Kepada diri sendiri mereka bersikap tidak adil—bagaimana akan menjalani hidup secara beradab?

Tiba-tiba nasehat Simbah dalam Daurat Aurat (2) terngiang di telinga saya. “Anak-anak cucu kita saling lempar melempar caci maki, fitnah, dhonn, klaim dan segala macam jenis api kebodohan. Mereka bermusuhan dengan merasa saling mempertahankan kebenaran. Padahal kebenaran yang mereka maksud adalah kebenaran jadi-jadian yang direkayasa dan dicuciotakkan ke pikiran mereka.”

Kalau ada berita bahwa saya adalah jamaah atau habib, percayalah itu hoax. Kata seorang kawan, saya memang orang arab—arapati genah. []

rumah ngaji 180117

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun