Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Mudik Aman, Pulang Nyaman

15 April 2023   23:59 Diperbarui: 16 April 2023   00:15 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Aman, Pulang Nyaman (freepik.com)

Mudik aman, pulang nyaman. Frase tersebut seolah mewakili isi hati para pemudik yang ikut program mudik gratis dari beberapa instansi pemerintahan dan korporasi-korporasi besar. 

Biasanya para pemudik ini sudah mendapat fasilitas lengkap untuk sampai ke kota tujuan masing-masing yang telah ditentukan. Bahkan, program mudik gratis biasanya ada yang menawarkan layanan pulang pergi ke kampung halaman tanpa membayar sepeser uang pun. Kabarnya, program ini sengaja digulirkan untuk mengatasi beberapa titik kemacetan atau lonjakan kepadatan saat arus berangkat dan arus balik mudik. 

Penulis sudah lihat rombongan para pemudik yang memadati stasiun, PO Bus, atau terminal saat akhir pekan hari ini. Wajar saja karena ini menjadi pekan terakhir di bulan Ramadan yang bisa dimanfaatkan untuk jalani tradisi atau ritual budaya tahunan yang dikenal dengan istilah mudik. Istilah mudik juga sering disebut pulang kampung atau kembali ke kampung halaman. Bahkan, mudik itu ternyata akronim dari frasa Mulih DiliK.

Seiring pergeseran zaman, kata mudik yang semula bermakna "berlayar ke hulu" berkembang dan mengalami pergeseran makna menjadi "pergi ke kampung". Sebab hulu sungai sendiri identik dengan pedalaman dan kampung asal.

Akhirnya, makna mudik pun bergeser bukan hanya sekedar pulang ke kampung halaman saja, tapi "pulang ke tempat asal" yang berarti bukan hanya kampung. Bisa saja bermakna kota yang menjadi tempat asal dimana orang-orang yang menjalani tradisi mudik dilahirkan.

Sederhananya, para perantau biasanya paling sering menjalani mudik. Mereka berbondong-bondong menuju kota kelahirannya atau ke kota asal domisili orangtuanya demi merayakan hari lebaran bersama. 

Suasana lebaran bareng keluarga dekat dirasa menjadi momen paling istimewa untuk bertemu, berkumpul, dan bersilaturahmi tanpa batas. Tradisi mudik dan hari raya (seperti lebaran) bagai dua hal yang tak bisa terpisahkan.

Mudik lebaran zaman now sudah mengalami perubahan tujuan. Mudik yang semula hanya sekadar berkumpul bersama sanak keluarga dan merekatkan kembali hubungan yang sudah terbina lama, kini mulai berubah jadi ajang  menunjukkan eksistensi diri atas pencapaian-pencapaian selama ini.

Mobilitas massal yang dilakukan mayoritas muslim di Indonesia tersebut pun makin luas aktivitas jangkauannya. Dengan program mudik gratis, para pemudik tak perlu khawatir kehabisan tiket atau tak mendapat akses transportasi saat mudik. Soalnya, bagi pemudik yang sudah mempersiapkan budget untuk balik ke kampung halaman biasanya sudah memesan tiket transportasi dari jauh waktu keberangkatan. 

Persiapan yang matang juga tak bisa hanya dilakukan para pemudik. Kendaraan yang nyaman dan infrastruktur jalan yang memadai juga harus diperhatikan. Untuk menghabiskan waktu selama perjalanan, para pemudik juga harus mempersiapkan aktivitas yang membuat nyaman. Misal, mendengar kajian online atau baca fiksi humor ramadan. Sebab semua pemudik hanya ingin selamat sampai tujuan.

Moda transportasi seperti mobil pribadi, pesawat, kereta, kapal laut, bis antar kota, sampai motor pun dipergunakan untuk mudik. Maka, kemacetan juga tak bisa dihindari. Masing-masing pemudik harus punya siasat melewati jalur mudik mana yang lebih cepat atau memilih jenis transportasi apa yang paling aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun