"Sungguh, Pak? Apapun pekerjaannya, aku siap melaksanakan."
"Kalau begitu, mandilah! Kita berangkat sekarang."
Mahmud meninggalkan ruang tamu. Memasuki kamar mandi. Membasuh tubuh. Berganti pakaian. Sesudah memasukkan pakaian kerja di dalam ransel, ia keluar rumah. Membonceng motor Darsuni. Menuju rumah Pak Nasri. Anggota DPRD yang tersohor karena pelitnya.
***
Sabtu sore. Langit di mata Mahmud tampak cerah. Hatinya berbunga-bunga, saat menerima upah enam hari sebagai tukang aduk. Dengan girang, ia memasukkan amplop putih berisi tiga lembar uang ratusan ribu ke dalam saku celana kerjanya. Karena mengejar waktu buka, ia berpamitan pada Pak Nasri. Pulang ke rumah.
Setiba di halaman rumah, Mahmud merasa seperti pahlawan yang pulang membawa kemenangan. Disambut ceria di depan pintu oleh Surti yang tengah menunggu waktu buka. Waktu untuk menikmati hidangan yang dibeli di warung dengan uang pinjaman dari Kyai Naswan.
Bergegas Mahmud ke kamar mandi untuk membasuh tubuh yang berlepotan bekas adukan semen, pasir, kapur, dan remukan batu bata. Mengenakan sarung, baju, dan peci. Berkumpul dengan Surti dan anaknya di ruang tamu yang sering dijadikan sebagai ruang makan. "Berapa hutang kita pada Kyai Naswan?"
"Seratus duapuluh lima ribu."
Mahmud beranjak dari kursi. Kembali ke kamar mandi. Di mana celana kerjanya menggantung di cantelan. Wajahnya pasi. Pandangannya berkunang-kunang. Sesudah ia mengetahui kalau amplop gajiannya raib di dalam kantong celana kerjanya yang bolong. Sebelum kembali ke ruang tamu, ia terjatuh pingsan.
Melihat Mahmud pingsan, Surti berteriak meminta tolong. Tetangga kiri-kanan berdatangan. Mereka saling pandang, saat seorang lelaki asing yang baru turun dari mobil menggotong Mahmud untuk dibaringkan di ranjang. Mengusap-usapkan minyak kayu putih ke leher dan kaki Mahmud yang basah keringat dingin.
Tetangga kiri-kanan masih bertanya-tanya tentang siapa lelaki yang memberi pertolongan pada Mahmud. Sebagian mereka menduga, kalau ia adalah juru penolong. Sebagian lainnya mengatakan, kalau ia adalah malaikat yang diturunkan Tuhan di bumi manusia pada setiap bulan Ramadhan.