Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Nilai dan Macam Dolanan Bocah di Zaman Jadul

10 Maret 2018   07:08 Diperbarui: 10 Maret 2018   08:16 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://7bocahmuslim.blogspot.co.id/2011/12/permainan-anak-tradisional-di.html

Nilai di dalam permainan Jlong-jling ditentukan dengan seberapa banyak sawah yang diperoleh. Sawah merupakan bentuk prestasi yang ditentukan oleh pemain melalui lemparan gacuk sesudah berhasil melakukan satu putaran permainan (melempar gacuk ke seluruh ruang dan mengambilnya dengan posisi satu kaki sebelum kembali ke titik netral). Di samping sebagai bentuk prestasi, sawah dapat dijadikan brok bagi pemain yang mendapatkannya.

Manfaat permainan Jlong-jling dapat melatih fisik dan memberikan hiburan bagi anak-anak. Permainan tersebut pula dapat memberikan kesadaran, bahwa kemudahan di dalam kehidupan harus dicapai melalui perjuangan yang panjang. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Ganepo

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Ganepo cenderung dimainkan oleh anak laki-laki. Sebagaimana permainan lainnya, Ganepo yang lazim dimainkan oleh kedua kelompok tersebut pula membutuhkan media permainan dan memiliki aturan mainnya sendiri.

Media permainan Ganepo mudah diwujudkan. Para pemain cukup menyediakan sejumlah kereweng untuk disusun seperti gunung kecil, serta batu berukuran standar untuk diletakkan berjarak 4 meter dari susunan kereweng. Adapun aturan main di dalam permainan Ganepo adalah sebagai berikut:

  • Melakukan pingsut untuk menentukan kelompok menang dan kelompok kalah. Bagi kelompok yang memenangkan pingsut dapat melakukan lemparan batu ke arah susunan kereweng.
  • Bila lemparan batu mengenai susunan kereweng hingga roboh, kelompok harus segera bersembunyi. Sementara kelompok kalah segera menyusun kereweng dan meletakkan batu di tempat semula. Namun bila lemparan batu tidak mengenai sasaran, kelompok kalah akan menjadi kelompok menang yang mendapat giliran untuk melempar batu ke arah susunan kereweng. Bila lemparan berhasil, kelompok tersebut berhak bersembunyi. 
  • Bersamaan kelompok menang yang tengah mencari tempat persembunyian, kelompok kalah harus menyusun kereweng dan menata batu di tempat semula. Sesudah tugas dilaksanakan, anggota kelompok kalah mendapatkan pembagian tugas. Seorang anggota menjaga brok (batu), dan anggota lainnya mencari (menangkap) seluruh anggota kelompok menang yang bersembunyi.
  • Bila kelompok kalah dapat menangkap seluruh anggota kelompok menang, maka permainan tersebut telah dimenangkan. Namun bila salah seorang dari anggota kelompok menang dapat menyentuh batu tanpa bisa disentuh tubuhnya oleh penjaga, maka kelompok kalah tidak berhasil memenangkan permainan.

Manfaat permainan Ganepo yakni mampu memberikan hiburan yang menyehatkan tubuh. Di samping permainan tersebut pula dapat dijadikan media untuk melatih anak-anak di dalam membangun kerjasama serta bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan.

Benthik

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Benthik merupakan permainan yang cenderung dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan yang menggunakan batang kayu terkelupas kulit luarnya itu adalah cukup berbahaya bagi para pemula. Karena itu, batang kayu yang dipilih sebagai media permainan bukan berjenis keras, sehingga kalau mengenai wajah pemain tidak menyebabkan luka parah.

Sebelum memulai permainan, para pemain  harus menyediakan media permainan berupa sepasang batang kayu sebesar ibu jari orang dewasa yang terdiri: batang kayu induk dengan panjang 30 cm dan batang kayu anakan sepanjang 10 cm. Di samping itu, para pemain harus menggali lubang di tanah dengan volume: luas 15 cm,  lebar 3 cm, dan kedalaman 4 cm. Pengertian lain, volume lubang dapat diselaraskan dengan keadaan batang kayu anakan.

Sesudah para pemain menentukan siapa pihak pemain dan penjaga melalui pingsut, maka permainan Benthik dapat dimulai dengan aturan main, sebagai berikut:

Aturan Main (Tahap I)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun