Mohon tunggu...
Achmad Khadafi
Achmad Khadafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Seorang mahasiswa yang memiliki hobi membaca buku dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Perekonomian Indonesia

12 Mei 2023   20:31 Diperbarui: 12 Mei 2023   20:45 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

             Hallo, perkenalkan saya Achmad Khadafi mahasiswa program studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Saat ini saya akan membahas topik terkait Melemahnya Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Uang merupakan alat transaksi pada saat ini, suatu kegiatan perekonomian tidak terlepas dari yang namannya uang. Uang di setiap negara memiliki nilai tukar yang berbeda-beda. Menurut  wikipeda nilai tukar adalah sebuah perjanjian terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah. Seperti yang kita tahu saat ini nilai tukar Rupiah terhadap dolar cenderung kian melemah. Mengacu pada website bi.go.id nilai tukar rupiah pada Jumat, 10 Maret 2023 berada pada nilai Rp.15.470 per dolar AS, sungguh angka yang fantastis. Mengutip kalimat Mentreri Keuangan Sri Mulyani Indrawati "penguatan dolar Amerika Serikat (AS) telah memukul nilai tukar seluruh mata uang di dunia, termasuk Indonesia. Lalu apa penyebab dan dampaknya bagi Negara Indonesia dari nilai tukar Rupiah yang melemah?

               Mengutip dari Kompas.com penyebab nilai tukar Rupiah yang melemah karena adanya agresifitas dari kebijakan moneter di negara maju dimana negara maju menaikkan tingkat suku bunga. Faktor kedua yaitu karena penguatan dolar AS dari dolar index. Dolar index merupakan perbandingan antara mata uang dolar (AS) dengan lainnya. Jadi jika dolar index menguat artinnya dolar sedang perkasa dibandingkan mata uang lain termasuk Rupiah. Faktor ketiga yang menjadi lemahnya nilai tukar Rupiah yaitu tingginya tingkat inflasi di negara berkembang yang dikhawatirkan terjadinya tekanan sektor keuangan. Faktir keempat yaitu ancaman resesi ekonomi secara global sehingga para investor cenderung mencari aset yang lebih aman.

               Dampak apakah yang dialami Indonesia dari nilai tukar Rupiah yang melemah?. Jika kita melihat kilas balik masa lalu saat krisis moneter tahun 1998, disaat itu Rupiah melemah cukup dalam terhadap dolar (AS) sehingga eksportir komoditas kopi saat itu mendapat devisa yang sangat besar, jadi pelemahan nilai tukar ini sangat menguntungkan bagi eksportir. Tidak hanya itu,  melemahnya nilai Rupiah membuat harga-harga barang impor yang menjadi kebutuhan pokok utama pangan seperti gula garam, daging sapi, gandum, kedelai mengalami kenaikan sehingga bisa menciptakan tekanan inflasi dalam negeri. Lalu faktor terburuknya jika pelemahan nilai Rupiah semakin dalam maka akan memksa Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan tingkat suku bunga sehingga menyebabkan pelemahan kredit perbankan. Akibat kenaikan suku bunga pinjaman menyebabkan akan mengurangi keinginan belanja masyrakat, misalnya seperti belanja properti maupun belanja kendraan bermotor. Dan juga pada sektor industri bahan baku pengolahan akan mengalami kenaikan signifikan.

               Nilai tukar yang melemah tanggung jawab siapa?. Tentu saja ini tanggung jawab pemerintah tapi kita sebagai warga negara Indonesia tidak mau dong jika nilai tukar Rupiah kian melemah, maka kita bisa membantu pemerintah dalam hal ini. Apa yang harus kita lakukan untuk membantu pemerintah?. Sebagai penulis saya akan memberikan beberapa tips yang harus dilakukan untuk membantu pemerintah dalam menangani hal ini. Pertama hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan menghindari produk impor agar Rupiah semakin kuat. Kita bisa beralih ke pembelian produk dalam negeri, masi banyak kok produk lokal yang tidak kalah berkualitas dengan produk luar dan bahkan ada yang sudah menembus pasar internasional. Kedua tidak menimbun dolar yang artinya kita harus berani dalam memegang Rupiah dan tidak menukarkannya ke mata uang dolar yang mana hal tersebut akan memperburuk nilai Rupiah. Yang ketiga berwirausaha dengan orientasi ekspor, hal ini dapat membantu pemerintah dalam mengumpulkan devisa. Terakhir adalah dengan menikmati wisata dalam negeri, kalian bisa menahan keinginan untuk jalan-jalan ke luar negeri serta mendorong perkembangan sektor pariwisata dalam negeri yang diharapkan dapat mempercepat penerimaan devisa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun