Mohon tunggu...
ACHMAD NURFAUZI
ACHMAD NURFAUZI Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

HOBI BULU TANGKIS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Mendisiplinkan Diri

12 Desember 2022   01:09 Diperbarui: 12 Desember 2022   01:12 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Designed by Freepik

Belajar disiplin diri berawal dengan menciptakan disiplin yang baik dan konsisten dari orang tua. Pertama-tama kita membantah saat dilarang. Sekitar umur dua tahun kita mulai melawan orang tua saat pertama diajarkan disiplin. Beberapa anak ada yang lebih keras tapi bagaimanapun kerasnya, orangtua yang penyayang akan mengajarkan anak-anak mereka untuk menerima bahwa kehidupan tidak selalu berpihak pada mereka dan menuruti semua keinginan mereka. Setelah tahap ini orang tua mulai menyuruh anak-anaknya untuk disiplin diri. Lalu dengan berjalannya waktu, dengan bertambahnya usia, maka orangtua akan membantu anaknya untuk menerima tanggungjawab yang lebih besar dalam hidupnya.

Orang tua bisa melakukan semua. Tapi pada akhirnya kita sendiri yang memutuskan untuk disiplin atau tidak. Kita sadar bahwa disiplin diri membuat hidup kita lebih berisi, tapi mengapa kita menolaknya? Menurut say aini hanya masalah mengalami bahwa kita membuat keputusan secara sadar.

Ketika kita mengabaikan tanggung jawab kita, maka akan timbul konsekuensi-konsekuensi yang harus kita bayar. Jika memahami hal seperti ini, kita mulai bisa menguasai diri kita sendiri. Dengan mengatasi segala konsekuensi, manusia cenderung mencari cara mudah, kita akan mementingkan sifat dasar terendah kita dan mulai tumbuh secara sepiritual.

Satu cara para anak muda bisa belajar disiplin diri adalah dari mengamati orang tua mereka. Orang tua yang penuh kasih, yang setiap hari selalu menerapkan disiplin diri adalah panutan yang baik.

Bagi anak muda yang cerdas, contoh negative yang diberikan oleh orangtua justru menjadi motivasi kuat untuk melakukan disiplin diri. Tanpa ada disiplin diri, suasana dalam rumah akan penuh dengan masalah. Bisa saja masalah dengan alcohol atau uang. Ayah mungkin saja kehilangan pekerjaan; ibu lupa membayar tagihan, apa pun model msalahnya, yang pasti menyebabkan suatu keluarga tidak berfungsi. Jika seorang remaja bisa menyadari bahwa tidak semua orangtua seperti ini, dan bahwa keteraturan dan keharmonisan merupakan norma dirumah lain, mereka mungkin bisa menarik kesimpulan bahwa orang tua yang tidak punya disiplin diri adalah penyebab segala masalah yang mereka alami. Jika seorang remaja mampu membuat kesimpulan seperti ini, bukan tidak mungkin dia akan mampu mengendalikan hidupnya sendiri dan punya pola hidup yang berbeda orang tuanya. Tidak mudah memang untuk mengatasi kebiasaan yang telah kita adopsi dari orang tua kita, tapi dengan kerja keras dan usaha, tidak aada yang tidak mungkin.

Sering kita kurang percaya pada kemampuan kita menyelesaikan suatu pekerjaan, yang akhirnya kita malah menunda-nunda melakukanya. Kita tidak tahu bahwa sebenarnya dengan semakin dalam kita terlibat pada sesuatu proyek, maka akan semakin memberi kita rasa percaya diri untuk mengatasi segala hal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun