Mohon tunggu...
ACHMAD KUNTO WIDAGDO
ACHMAD KUNTO WIDAGDO Mohon Tunggu... Guru - guru

Seorang guru yang ingin selalu belajar dan mengembangkan diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memilih Pemanasan Berbentuk Game sebagai alternatif Eksplorasi Gerak Peserta didik

2 Oktober 2022   14:47 Diperbarui: 2 Oktober 2022   14:58 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam,

Perkenalkan nama saya Achmad Kunto Widagdo, Seorang guru PJOK disebuah SMP di Kabupaten Pekalongan, kali ini saya akan sedikit membagi pengalaman mengajar yang tentunya nanti bisa sebagai referensi dalam melaksanakan pembelajaran.
Sedikit bercerita tentang bagaimana seh pembelajaran yang tepat dalam era modern seperti sekarang ini, dengan segala permasalahan dan keterbatasan yang ada. tentunya tidak mudah bagi seorang pendidik untuk mengatasi problematika tersebut, sehingga kita harus mengikuti arus zaman agar bisa menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan peserta didik.
 
Di Indonesia bahkan dunia sedang mengalami proses transisi dengan adanya pandemi covid 19, dimana pembelajaran yang dilakukan secara daring/tatap maya tadinya sekarang sudah mulai diterapkan luring/tatap muka. permasalah ini yang membuat penulis memberi dorongan kepada semua pendidik agar lebih sedikit berfikir keras untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. dan hal ini menyebabkan penurunan dalam minat belajar dan gerak individu peserta didik, karena sebelum luring / tatap muka mereka hanya diberikan tugas dan mengerjakan melalui aplikasi berbasis internet. tanpa ada unsur gerak yang dicapai dalam pembelajaran tersebut.
masalah ini juga menjadi perhatian kusus untuk Guru PJOK dimana tingkat kebugaran peserta didik selama pandemi ini secara garis besar mengalami penurunan. kurangnya gerak pada saat daring berlasung menyebakan rasa malas dalam melakukan berbagai hal, contoh dalam pengamatan pembelajaran penulis melakukan pretes fisik secara langsung,  peserta didik melakukan lari 200 meter di materi atletik yang sebelumnya hanya diberikan pemanasan dinamis, hasilnya dari 30 anak yang melakukan hanya 3 anak yang setelah melakukan kegiatan tersebut, siap melaksanakan pembelajaran berikutnya. tetapi pada lain waktu penulis memberikan metode pemanasan berbentuk game/permainan sebelum pembelajaran inti peserta didik dengan ceria, senang dan antusias siap dalam mengikuti aktivitas selanjutnya.
Dari latar belakang diatas penulis mencoba merancang pembelajaran yang menyenangkan dengan melakukan eksplorasi gerak terhadap peserta didik dengan menggunakan pemanasan atau warming up berbentuk permainan / game. dari upaya ini diharapkan dalam melaksanan kegiatan belajar mengajar peserta didik lebih siap dan antusias menerima materi yang ada.

Alasan penulis memilih pemanasan / warming up dalam pembelajaran yang menyenangkan karena pemanasan merupakan unsur penting dalam menyiapkan kondisi baik dari segi psikis atau fisik sebelum mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan, dimana peserta didik diberikan pengalaman gerak sesuai materi yang akan diajarkan. tentunya metode ini tidak secara langsung diberikan tetapi dengan mempertimbangkan aktivitas gerak mulai dari tingkatanya yaitu diberikan aktivitas yang ringan, sedang, dan sulit. hal ini akan merespown kegiatan peserta didik secara umum lebih siap melakukan pembelajaran.

Aktivitas ini dapat diabdopsi dalam materi pembelajaran apapun dengan mengembangkan kreatifitas kita sebagai pendidik untuk menyiapkan peserta didiknya agar mampu secara fisik dan psikis dalam menerima materi tersebut. memberikan sedikit dorongan untuk peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang inovatif.

dibawah ini merupakan contoh Pemanasan kreatif berbentuk permainan/game yang saya kembangkan di pembelajaran:

1. Ballon dor

pemanasan-kreatif-2-63393b204addee16f869b1a2.jpg
pemanasan-kreatif-2-63393b204addee16f869b1a2.jpg
langkah-langkah :
  • Guru menyiapkan balon untuk melakukan pemanasan
  • Dengan media balon anak dilatih menjaga fokusnya agar tidak jatuh ke tanah
  • Membuat penanda atau garis (bisa dibuat lingkaran dengan tali atau kun) dimana peserta didik dapat melakukan gerakan, jika keluar dari penanda ini maka dinyatakan gugur
  • Posisi peserta didik berdiri dan dengan menggunakan tangan peserta didik untuk memukul balon selama 1-2 menit
  • Lakukan secara individu, berpasangan maupun berkelompok
  • Berikan tantangan dengan melakukan game menggunakan kelompok 

dengan malukan cara ini peserta didik belajar fokus dengan menggunakan tanganya untuk memukul balon agar balon tidak jatuh ketanah, pemanasan ini baik untuk materi bola voli ataupun basket dengan pemanasan ini anak akan lebih ceria dan menyenangkan.

2.  Ninja warior

dsc-5951-compressed-63393ead8caf7a67a76c83a2.jpg
dsc-5951-compressed-63393ead8caf7a67a76c83a2.jpg
maxresdefault-63393ec408a8b530b7529c62.jpg
maxresdefault-63393ec408a8b530b7529c62.jpg
Langkah-langkah :
  • Guru menyiapkan alat-alat pembelajaran yang mendukung seperti kun, kardus, tongkat dll
  • Membuat skema permainan mulai dari yang ringan
  • Dengan media yang ada usahakan semua unsur kebugaran bisa dilakukan
  • menggunakan limit waktu, masukan unsur kompitisi dalam melakukanya

 
Pemanasan ini sangat membantu memperbaiki tingkat kebugaran peserta didik, dan cocok untuk materi kebugaran, atletik, dll

Guru yang hebat adalah guru yang bisa mengatasi keterbatasan yang ada dan menjadikanya sebuah potensi yang bisa meningkatkan mutu pembelajaran. dengan keterbatasan yang ada tidak mungkin bagi seorang guru untuk terus berkarya. dengan artikel ini semoga pembaca bisa terinspirasi dan terus mengembangkan diri. tidak ada yang tidak mungkin selama kita berusaha. Teruslah melahirkan anak-anak yang hebat guruku, kembangkanlah diri mu, berikanlah yang terbaik untuk negeri mu.

Demikian sedikit pengalaman saya didunia pendidikan, semoga senantiasa rekan-rekan pembaca diberikan kesehatan dan keberkahan.

Salam Olahraga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun