Mohon tunggu...
ach furqan
ach furqan Mohon Tunggu... mahasiswa

fatum brutum amor fati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

pengaruh doa terhadap kelayakan hidup

13 Oktober 2025   15:27 Diperbarui: 13 Oktober 2025   15:27 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Doa adalah sesuatu permohonan dan pengharapan seorang hamba kepada Allah SWT, permintaan seorang hamba kepada Tuhannya dikarenakan keterbatasannya dalam hal tertentu, atau permohonan agar kemudahannya mencapai sesuatu hal, bisa juga tindakan komunikatif antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Oleh sebabnya, doa dalam setiap kesempatan sering terjadi, baik dalam suka maupun duka, bersyukur dalam suka, bertaffakur dalam doa.
Sudah menjadi tradisi dalam setiap pekerjaan diawali dan diakhiri dengan doa, sebagaimana nabi Ibrahim dalam Q. 2:128,Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT agar mendapatkan anak yang baik dari golongan arab, dan doa ini di jawab oleh Allah SWT dalam Q. 29:27, Allah SWT mengijabah doa nabi Ibrahim setelah melakukan ibadah membangun Kakbah, dan Allah SWT menyebutkan dalam Q. 62:2, mengutus seorang utusan untuk membacakan ayat Allah SWT, serta menyucikan tubuh mereka dan mengajarkan kitab kitab dan hikmah, yang notabenenya mereka tersesat pada awalnya dan bertobat pada akhirnya.Dalam kejadian diatas, adalah proses berdoanya nabi Ibrahim.as, setelah membangun Kakbah beserta nabi Ismail.as, yang di ijabah oleh Allah SWT untuk mendapatkan anak keturuna yang baik, disebutkan dalam surah al-jumuah dan diijabah dalam surah al-ankabut.Dan juga disebutkan dalam Al-Quran tentang kisah doa nabi ayyub.as. disaat beliau dalam puncak keresahan beserta tekanan metal yang luar biasa, beliau memasrahkan diri kepada Allah SWT, dalam Q. 21:83. Sungguh tak ada harapah yang dapat diharapakan kecualipertolonga Allah SWT, rasa sakit dan godaan mental dari sayaiton pada saat itu menyempurnakan tekanan mentalnya. Dan Allah SWT pun menjawab seruan doanya, dengan wasilah air yang keluar dari bumi untuk kesembuhan penyakitnya Q. 21:84.Dan dikembalikan semua yang hilang dari nya, tatkala ia menerima cobaan yang bertubi-tubi, dengan ganti yang berlipat-lipat.
Kesimpulannya adalah, sesuatu yang di panjatkan dalam doa, pasti akan terwujud adanya, baik secara bentuk nyata ataupun hikmahnya, jika kita pantas mendapatkan hal yang kita minta pasti akan terkabul adanya, jika tidak pasti ada hikmahnya, karena sesuatu yang diluar batas kemampuan tidak akan peranah Allah swt limpahkan jika sesuatu yang dimimta belum dilimpahkan termasuk salah satu tanda kurangnya kualitas si peminta.   Wallahua'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun