Arsitektur:
Arsitektur di Ethiopia sangat beragam, meliputi gereja monolitik dan kompleks batu pahatan (seperti di Lalibela dan Aksum), arsitektur vernakular tradisional (seperti rumah-rumah Harari dan Sidama yang unik), serta contoh arsitektur Islam di kota-kota seperti Harar, yang juga memiliki tembok kota kuno dan masjid.
Pakaian:
- K'emis: Kain yang digunakan untuk membuat gaun wanita.
- Net'ela: Kain muslin yang digunakan untuk membuat selendang wanita yang dikenakan ke gereja.
- Gabi: Tenunan yang lebih tebal dibuat menjadi selimut yang dikenakan untuk melindungi dari dingin atau di tempat tidur.
- Boluko: Tenunan tertebal yang digunakan untuk selimut.
Tekstil ini berbeda dalam teksturnya tetapi secara tradisional semuanya berwarna putih, menggunakan kapas yang tidak diwarnai. Tepi berwarna-warni yang ditemukan pada sebagian besar pakaian tradisional dibuat menggunakan benang poliester atau rayon impor. Menenun adalah kerajinan yang diturunkan dari ayah ke anak dan secara tradisional dilakukan oleh laki-laki .
Dinamika budaya/ permasalahan budaya:
- Identitas Historis yang Unik: Ethiopia mempertahankan identitas historisnya yang unik sebagai satu-satunya negara Afrika yang tidak dijajah, meskipun sempat diduduki Italia dari tahun 1936 hingga 1941 .
- Keragaman Etnis dan Bahasa: Ethiopia memiliki lebih dari 80 kelompok etnis yang berbeda, masing-masing dengan bahasa dan tradisi mereka sendiri. Amharik telah menjadi bahasa resmi selama 150 tahun, tetapi bahasa Inggris juga digunakan di dunia akademik.