Mohon tunggu...
Ulul Rosyad
Ulul Rosyad Mohon Tunggu... Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Seorang Pencari Susuhe Angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dibalik Keagungan Nama "Karno"

11 Juli 2013   00:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:43 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti dalam judul di atas, bagi orang Jawa khususnya, sejak zaman dulu, memberikan nama pada seorang yang baru hadir di bumi tercinta ini tidaklah sembarangan. Sebab menurut keyakinan yang berkembang dalam masyarakat Jawa, nama seseorang itu dapat mempengaruhi pemiliknya. Entah itu atau benar atau tidak, tentunya kembali kepada masing-masing kepercayaan kita sendiri.

Meski tidak benar seluruhnya, tulisan yang terinspirasi dari obrolan dengan seorang sepuh yang sama-sama njagong di rumah salah satu cakades ini, sedikit akan saya urai benang merah tentang arti sebuah nama “Karno”. Cukup menarik memang, tapi apakah benar pemilik nama itu selalu memancarkan sebuah keagungan, bila sesuai dengan penyandang nama tersebut. Berikut ini petikan beberapa nama Karno baik yang berupa cerita maupun kejadian nyata yang kalau kita utak-utik gathuk....

Kumbo Karno

Dari cerita Ramayana lahir seorang tokoh yang sangat kharismatik. Meski ujudnya raksasa dan ia hidup disebuah kerajaan yang mengumbar nafsu angkara murka, yakni Alengka Diraja, yang diperintah seorang raja yang juga kakaknya penyebar keonaran di dunia pewayangan, yakni Prabu Rahwana Raja/Dasamuka.

Raden Kumbo Karno tetap menjunjung tinggi kebenaran dan sangat mencintai tanah airnya. Ketika terjadi perang antara Alengka dan Giri Sela yang di pimpin titisan Wisnu ke 4, Sri Rama, ia membuktikan kesetiaan pada tanah air tercintanya. Dia berperang sebagai Senopati Agung bukan membela kakanya yang angkara murka. Tetapi semata-mata jiwa ksatrianya yang tidak rela tanah airnya diinjak-injak oleh bangsa lain. Raksasa ksatria yang beristri bidadari Dewi Aswani ini akhirnya gugur di medan laga bersimbah darah dengan gagah perkasa tertenbus panah sang rama. Namanya harum meski ia hidup diantara biang teror dunia pewayangan.

Basu Karno

Kali ini dalam cerita Baratayuda, ksatria yang lahir dari perawan suci Dewi Kunti nalibrata, yang kelahirannya lewat telinga ini, juga mengukir nama yang harus karena keteguhan janjinya.

Meski Basu Karno hidup diantara orang-orang yang haus akan kekuasaan dan penyebar teror, tetapi ia tetap menjunjung tinggi Darma Ksatria. Dalam cerita tersebut, ketika terjadi perang Baratayuda, yang melibatkan trah Kurawa dan trah Pandawa, yang juga adik-adik kandungnya sendiri. Karena telah bersumpah akan membela Prabu Duryudana yang telah memberikan dia kedudukan dan menganggap ia sebagai saudara, bahkan ia diberi sbuah kerajaan kecil. Meski dengan berat hati ia harus berperang dengan saudara kandungnya sendiri.

Hal itu telah dibuktikannya, ketika ia menjadi Senopati agung Kurawa harus berhadapan dengan Senopati Agung Amarta, yakni adik kandungnya sendiri, Arjuna.

Dalam pertempuran kakak beradik itu akhirnya Basu Karno tertembus panah Arjuna, Pasopati. Dia tewas dalam menjunjung tinggi darma Ksatrianya. Nama ini juga harum meski ia berada dalam lingkungan orang-orang Kurawa.

Bung Karno

Kita semua mengenal tokoh yang satu ini, Presiden RI pertama yang juga bapak Proklamator Bangsa Indonesia, juga membuktikan keagungannya ketika bangsa Indonesia dijajah oleh orang-orang asing yang ingin menguasai negeri tercinta ini. Bahkan sepak terjangnya sangat membuat amarah bangsa penjajah.

Hingga akhirnya ketika bangsa Indonesia merdeka, tokoh yang satu ini menjadi Presiden RI yang pertama. Bahkan beliau bersama pemimpin negara lainnya, ikut memprakarsai gerakan Non Blok, yang sekarang anggotanya mencapai ratusan negara.

Padahal waktu itu sedang terjadi perang dingi antara Blok Barat yang dipadegani AS dan Blok timur yang digawangi oleh Uni Sovyet kala itu.

Disamping punya banyak kelebihan, tentunya sebagai manusia punya juga kekurangan. Apapun yang terjadi pada tokoh yang satu ini, Soekarno telah membuat sejarah besar dalam perjalan Bangsa Indonesia ini. Bahkan hingga sekarang nama tokoh yang satu ini tetap di hati orang-orang yang mencintainya dan pengagumnya. Hingga sekarang pn makamnya masih sangat banyak di ziarahi.

Rano Karno

Tokoh satu ini tambahan saja untuk melengkapi nama Karno. Wakil Gubernur Banten ini meski namanya belum sebesar ke tiga tokoh di atas, kita harus mengakui dia telah mengukir tinta emas perjalanan sinetron TV di Indonesia. Bayangkan saja, ketika televisi di Indonesia mediao 90 an sedang gandrung-gandrungnya tentang sepak terjang serial silat mandarin, Yo Ko. Dan juga di buai telenovela dari Amerika latin, Maria Mersedes. Dalam persaingan yang begitu ketat, rano Karno berhasil mencuat dengan “Si Doel Anak Sekolahan”. Dan bahkan mungkin kala itu paling di gemari dari pada sepak terjang Yo Ko maupun lenggak-lenggok gemulai maria Mersedes. Hingga saat inipun masih dapat kita saksikan tangan ulang sinetron ‘Si Doel” ini.

Secara obyektif kita harus mengakui rano Karno telah menuangkan prestasi besar dalam jagad sinetron kita. Sungguh suatu yang sulit dilakukan, saat penonton TV kita dibuai oleh tayanga import, Rano Karno berhasil menyuguhkan tontonan milik bangsa sendiri.

Mungkin masih banyak nama lain yang banyak mengandung keagungan. Ini hanya sebuah otak-atik saja. Seperti halnya ramalan Nostradamus yang dipercaya orang banyak, tentang ces-plengnya. Wong sebenarnya kebenaran dan keajaiban ramalan Nostradamus itu bukan isi tulisannya, akan tetapi seni tafsir dari orang-orang yang menerangkannya. Begitu juga dengan tulisan ini, hanya otak-atik saja untuk menambah bahan ketawaan saja, matur nuwun.....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun