Mohon tunggu...
Jong Celebes
Jong Celebes Mohon Tunggu... Administrasi - pengajar

"Tidak ada kedamaian tanpa Keadilan"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belum Bisa Berbahasa Inggris? Ini Alasannya!

22 Maret 2016   07:12 Diperbarui: 22 Maret 2016   07:21 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber foto : ramepengunjung.blogspot.com"][/caption]Hi students Hawaya? sekarang saya ingin sedikit berbagi pengetahuan tentang 4 alasan kenapa sebagian besar pelajar ataupun yang sudah tidak menjadi pelajar kesulitan untuk menguasai bahasa Inggris. Bayangkan, banyak dari mereka yang mulai belajar bahasa Inggris sejak SD namun hingga sekarang kemapuan berbahasanya jauh dari kesan mahir, masih segitu-segitu saja, tidak ada progress yang berarti. Belum layak untuk dikatakan 'bisa'.
Materi ini adalah rangkuman dari sesi perkuliahan yang diberikan oleh salah seorang dosen Bahasa Inggris UIN Syarif Hidatullah bernama Bapak Drs. Nasrun Mahmud Mpd. Menurutnya, ada 3 kesalahan yang tidak kita sadari dalam mempelajari bahasa Inggris antara lain :

Pertama, banyak yang tidak menyadari The Nature of language atau sejatinya berbahasa. kita perlu mengetahui dahulu apa saja komponen bahasa itu. Ada tiga komponen bahasa; 1. Grammar 2. Vocabulary dan 3 .Sound system. Nah, sebagian besar orang yang belajar bahasa menjadikan 3 komponen ini sebagai tujuan berbahasa sehingga mereka pun sangat terobsesi belajar ini dan setelah menguasainya mereka berhenti alias puas. Puas dengan nilai TOEFL yang tinggi, padahal bukan itu sejatinya tujuan kita belajar berbahasa Inggris.

Kedua, kesalahan yang sering mereka lakukan adalah tidak memahami apa tujuan belajar berbahasa Inggris. Untuk memahami tujuan ini kita harus tahu dulu apa itu keterampilan berbahasa (Languange skills). Ada 4 Language Skills antara lain; 1. Reading, 2. Writing 3. Listening dan 4. Speaking. Sebenarnya inilah tujuan kita berbahasa Inggris yaitu untuk menguasai keempat keterampilan ini bukan hanya bisa grammar atau banyak menghafal kosakata semata meskipun itu juga penting. Tapi tidak ada gunanya jika kita tidak digunakan untuk menguasai keterampilan berbahasa tadi.

Ketiga, kesalahan berikutnya banyak yang belajar bahasa Inggris seolah-olah seperti belajar sejarah. Fragmentasi (terpisah-pisah) tidak bekesinambungan. Contoh yang menarik, Ketika kita mempelajari sejarah perang Diponegoro, satu sisi kemudian perang Padri di sisi lain. Pertanyaannya, apalah dua hal yang telah kita pelajari ini berhubungan? apakah belajar sejarah Perang Diponegoro adalah Prasyarat untuk belajar perang Padri? tentu bukan karena ini pelalaran sejarah! lain halnya jika kita belajar bahasa Inggris. jangan berharap kita bisa menguasai keterampilan berbahasa tadi (4 hal) jika belum menguasai alatnya (grammar, vocab dan sound sytem).

Keempat, kesalahan berikutnya adalah pelajar tidak membiasakan diri untuk praktik. Sedandainya pun kalian sudah menguasai 3 komponen bahasa dan 4 keterampilan bahasa namun tidak pernah dipakai dalam kehidupan sehari-hari maka itu sama saja omong kosong. sebab bahasa adalah praktik. Contoh, kalian sudah hafal teori berenang, namun tidak pernah terjun ke kolam renang, apakah bisa berenang?. Pisau tajam karena diasah. intinya adalah Practice makes Perpect!!! praktik membuat kalian terampil dan ahli tidak ada cara lain!!!

Kesimpulanya, untuk bisa menguasai bahasa Inggris dalam pengertian 4 keterampilan ; Reading, Writing, Listening dan Speaking tidak serta merta sekali jadi atau sekali proses. Namun step by step bertahap berkesinambugan. Tahapannya adalah kuasai 3 kompenen berbahasa Inggris seperti Grammar, Vocab dan Sound System. ketiga hal ini adalah alat bukan tujuan. Alat akan berfungsi jika digunakan. Tips terakhir, Banyaklah membaca dan mendengar materi berbahasa Inggris.

* Tulisan ini sudah dimuat di Blog pribadi saya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun