Sebuah kisah yang ditulis Andrew Matthews dalam bukunya follow your heart tentang kisah seekor Katak dan kalajengking.
Dikisahkan, seekor kalajengking ingin menyeberangi sungai tapi karena tidak bisa berenang, si Kalajenking meminta tolong kepada katak yang sedang asik berenang di pinggir sungai. "Tak, saya ingin menyeberang sungai tapi saya tidak bisa berenang bisa kamu menolong saya menyeberang," pinta sang Kala.
Si katak bergeming dan berkata, "kamu kan Kalajengking, bukankah kalajegking menyengat kodok?" sergah Kodok curiga.
Maklum lah dengan track record dan perangai si Kala yang kejam sering menyengat kodok, si Kala berkilah, "Kenapa saya harus menyengatmu, saya hanya ingin menyeberang," kilah Sang Kala.
Karena si Kala terus merayu katak, hati katak akhirnya luluh juga.
Singkat cerita, si Katak menyuruh Kala naik ke punggungnya. Apa yang terjadi? Di tengah sungai, si Kala berubah pikiran, perangai asli kalajengkingnya muncul lalu menyengat punggung katak.
Saat sakaratul maut, si Katak bilang, "Kenapa kamu menyengatku, kita berdua akan tenggelam."
Dengan santai Si Kala menjawab," karena saya kalajengking maka saya menyengatmu itulah caraku."
Akhirnya, Sang katak dan Kalajengking tenggelam bersama.
Hikmah cerita di atas adalah jangan terlalu polos dan mudah percaya pada ucapan dan mulut manis seseorang. Sekali bermental kriminal akan tetap kriminal kendati sudah menyatakan tobat.