A. 10 kali pertama membaca Alquran dan melihat Mushaf. Langkah ini wajib dilakukan dengan tujuan untuk menguatkan visualisasi santri, mengautkan ingatan tentang letak ayat dalam mushaf. Langkah ini tidak disarankan untuk menghafal, langkah pertama ini hanya murni membaca dan tidak mengingat -ingat ayat.
B. 10 Kali kedua membuka dan menutup Mushaf Alquran. Tujuan dari tahapan ini adalah mencoba menghafal  dengan bekal tahapan pertama yang dilakukan. Karena secara tidak sadar pada tahaoan pertama saat membaca, ayat-ayat quran yang dibaca tersimpan dalam ingatan santri, maka pada tahapan ini santri memulai menghafal, tetapi jika belum hafal santri masih bisa membuka mushaf.
C. 10 kali ketiga menutup mushaf. Santri konsisten mengulang hafalannya selama 10 kali dalam kondisi Alquran ditutup.
Jika metode tadi betul-betul dilakukan tahapannya, maka kami meyakini santri-santri akan mudah menambah hafalan Al-quran. Selanjutnya, apabila kita lihat target harian seperti 1 baris, 2 baris,3 baris, terlihat seperti target yang sangat sedikit , padahal kalau diakumulasikan selama sepekan, jika anak mentargetkan tiga baris saja ayat yang dihafal setiap harinya, maka selama sepekan santri akan menambah hafalannya sebanyak 21 baris ( hampir dua halaman Al-Quran). Jika konsisten dilakukan maka santri akan mengkhatamkan hafalan 30 Juz selama 300 minggu atau 75 bulan atau 6 tahun lebih 4 bulan.
Jika target setiap hari bisa lebih dari tiga baris , maka dalam mengkhatamkan hafalan , anak bisa menempuh durasi waktu yang lebih singkat lagi. Tetapii, hal yang terpenting dalam menghafal Alquran adalah keseimbangan kekuatan antara menambah dan mengulang hafalan. Mudah-mudah kita sebagai ummat muslim selalu memiliki keinginan kuat untuk menghafal,memahami, mengimani, dan mengamalkan seluruh kandungan dan mujizat Al-Quran