Muhammad Akbar Haikal - 1222010107 - MPI 6 C
Di era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan pertukaran informasi yang cepat, dunia pendidikan dituntut untuk terus beradaptasi agar mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul secara intelektual maupun spiritual.
Globalisasi membawa perubahan signifikan dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dengan hadirnya teknologi informasi yang canggih dan keterbukaan akses terhadap ilmu pengetahuan dari berbagai belahan dunia, pendidikan dituntut untuk tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat. Dalam konteks ini, pendidikan Islam memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang dapat menjadi panduan moral bagi generasi Muslim masa depan. Manajemen pendidikan Islam internasional hadir sebagai respon terhadap kebutuhan untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif, relevan, dan memiliki daya saing global, tanpa kehilangan identitas keislamannya.
Pertama, Konseptual Manajemen Pendidikan Islam Internasional
Konsep manajemen pendidikan Islam internasional lahir dari kebutuhan untuk merumuskan sistem pendidikan yang mampu bersinergi antara nilai-nilai Islam dan dinamika global. Manajemen ini tidak hanya bertumpu pada pendekatan administratif dan struktural, tetapi juga bersifat transformatif, yang mengedepankan pendidikan sebagai sarana membentuk insan kamil. Dengan landasan syariat Islam dan prinsip-prinsip manajemen modern, konsep ini menekankan pentingnya perencanaan strategis, kepemimpinan visioner, dan evaluasi berbasis nilai. Pendidikan Islam dalam kerangka internasional diharapkan tidak hanya menyiapkan peserta didik untuk sukses di dunia, tetapi juga untuk berkontribusi pada kemajuan peradaban manusia secara menyeluruh.
Kedua, Model dan Implementasi Manajemen Pendidikan Islam Internasional
Dalam penerapannya, manajemen pendidikan Islam internasional dapat mengadopsi berbagai model yang sesuai dengan latar belakang sosial dan budaya tiap wilayah. Model kolaboratif menjadi salah satu pendekatan efektif, di mana lembaga-lembaga pendidikan Islam lintas negara membentuk jaringan kerja sama untuk saling berbagi sumber daya, kurikulum, dan metodologi pengajaran. Model ini juga dapat mendorong terbentuknya standar mutu pendidikan Islam global yang tetap mempertahankan nilai lokal. Implementasi yang sukses biasanya didukung oleh kebijakan pendidikan yang inklusif, penggunaan teknologi pembelajaran berbasis digital, serta pengembangan profesionalisme pendidik melalui program internasional.
Ketiga, Objek Filosofi Manajemen Pendidikan Islam Internasional
Filosofi pendidikan Islam internasional berakar pada pandangan bahwa pendidikan adalah jalan menuju pembentukan pribadi yang seimbang antara aspek jasmani, rohani, intelektual, dan sosial. Prinsip tauhid menjadi pilar utama, yang menegaskan bahwa segala proses pendidikan harus mengarah pada pengenalan dan pengabdian kepada Allah. Dalam filosofi ini, ilmu diposisikan sebagai amanah yang harus dikembangkan untuk kesejahteraan umat, bukan sekadar alat pencapaian individual. Oleh karena itu, manajemen pendidikan Islam harus menumbuhkan budaya belajar yang menghargai etika, menghormati perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam kerangka keimanan.
Keempat, Sumber Daya dalam Manajemen Pendidikan Islam Internasional
Keberhasilan manajemen pendidikan Islam bertaraf internasional sangat bergantung pada optimalisasi sumber daya yang dimiliki. Kualitas sumber daya manusia seperti guru, kepala sekolah, dan pengelola lembaga menjadi aspek utama yang harus dikembangkan melalui pelatihan berstandar internasional dan pembinaan berkelanjutan. Di sisi lain, ketersediaan dan pengelolaan dana pendidikan menjadi faktor penentu dalam menunjang program-program unggulan, seperti pengembangan kurikulum global, penyediaan teknologi pembelajaran, dan pembangunan infrastruktur. Tak kalah penting adalah dukungan dari komunitas Muslim global yang dapat memberikan kontribusi dalam bentuk pendanaan, kolaborasi akademik, hingga penguatan jejaring pendidikan lintas negara.
Manajemen pendidikan Islam internasional memerlukan pendekatan yang sistematis dan berbasis nilai-nilai Islam agar dapat berkembang secara global.
Manajemen pendidikan Islam yang berorientasi global harus dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan, dengan tetap menjadikan ajaran Islam sebagai fondasi dalam setiap kebijakan dan praktik pendidikannya. Dalam menghadapi kompleksitas dunia modern, pendidikan Islam perlu memiliki arah yang jelas, strategi yang kuat, dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Dengan membangun sinergi antara ilmu modern dan nilai-nilai Islam, serta memanfaatkan potensi global umat Muslim, pendidikan Islam dapat tampil sebagai sistem yang solutif dalam membentuk generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Tulisan ini disarikan dari Bahan Ajar Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam Part 4 Â Kerangka Konseptual Manajemen Pendidikan Islam Internasional/Global. Dosen Pengampu Prof. Dr. H. A. Rusdiana, M. M.
Penulis merupakan mahasiswa UIN SGD Bandung Semester 6 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Berdomisili Bandung dan juga bercita cita menjadi seorang wirausaha yang mempunyai lembaga pendidikan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI