Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 18)

23 Juli 2020   23:04 Diperbarui: 23 Juli 2020   22:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi si koki (hanif ahmad)

"Saya sebagai seorang istri akan bersikap romantis kepadamu sayang, dengan berupaya sebisaku untuk tampil cantik dan seksi ketika dekat denganmu. Dalam dua atau tiga hari saya akan menyiapkan segala sesuatunya agar bisa nyaman bercita denganmu, tidak boleh terlewatkan dan tak akan terlewatkan sayang. Saya tidak akan menunggumu yang mau, tetapi saya yang selalu pertama mengajakmu untuk bercinta".

Si Koki :
Selamat malam letnan rose....!!!. Saya sangat yakin kamu akan baik-baik saja, dalam misi tugas negara yang harus kamu selesaikan. Semoga Tuhan selalu menjagamu dalam keselamatan.

Letnan cantik...!!!, saya melihatmu dari komunikasi yang sudah kita lewati bersama, membawa kita semua, saya, istriku dan kamu. Dalam keadaan saling menghormati satu sama lain. Saya sangat bahagia dari keadaan ini. Terimakasih saya ucapkan atas segala kerendahan hatimu letnan, dari pilihan kata dan bahasa yang sangat tepat.

Letnan Rose :
Kokiku sayang, budaya manusia mengajarkan kepada saya bahwa cinta itu harus memberikan pengorbanan yang benar. Bukan dimulai dari menerima cinta, tetapi dimulai dari memberikan cinta walaupun harus dilalui dengan perjuangan dan pengorbanan. 

Jika takdir Tuhan menghendaki, kelak saya menjadi istrimu, maka yang harus saya lakukan adalah memberikan cinta lebih besar kepadamu. Memberikan cinta dengan berulang-ulang dan terus menerus. Seperti yang sudah saya sering ucapkan.

Saya bukan model wanita manja yang mengharapkan perhatianmu, tetapi sayalah yang harus lebih banyak memperhatikanmu, lebih menghormatimu, lebih mengistimewakamu. Kamu adalah imam dalam bahasa agamamu. Ketika kamu memanggilku, saya akan berlari medekatmu, lebih dekat dan akan semakin dekat selamanya.

Saya sebagai pekerja sangat faham kepada seorang suami yang bekerja. Bahwa dalam kesibukanmu berdaya upaya keseharian. Seorang istri harus selalu ada didekatnya. Ada disampingnya untuk menghibur segala lelahnya. Untuk membatunya dengan apa yang bisa saya lakukan. Karena hanya dengan cara seperti itulah janji kebenaran bisa menempatkan seorang istri dalam kemuliaan dalam pandangan Tuhan.

Saya sebagai seorang istri akan bersikap romantis kepadamu sayang, dengan berupaya sebisaku untuk tampil cantik dan seksi ketika dekat denganmu. Dalam dua atau tiga hari saya akan menyiapkan segala sesuatunya agar bisa nyaman bercita denganmu, tidak boleh terlewatkan dan tak akan terlewatkan sayang. Saya tidak akan menunggumu yang mau, tetapi saya yang selalu pertama mengajakmu untuk bercinta.

Bukan cara saya sebagai seorang istri merasa nyaman jika kamu tidak ada. Tetapi rasa rinduku yang tak bisa nyaman ketika jauh darimu.

Tugas seorang istri adalah menghormati suaminya, lihatlah  statusku yang selalu memilih kata-kata nasehat darimu. Karena bagiku kamulah kokiku sayang yang teristimewa. Semua kata-katamu itu pencerahan dan jalan hidupku.

Seorang istri harus berani mengambil resiko dengan tidak berupaya membebani suami, tetapi membuat segalanya menjadi ringan. Memilih untuk bisa hidup bersama kemanapun suami pergi. Itulah sebuah bukti cinta seorang istri kepada suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun