Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 13)

12 Juli 2020   16:12 Diperbarui: 12 Juli 2020   16:03 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi si koki (hanif ahmad)

"Saya sebagai istrimu sangat bangga kepadamu. Bahkan apa yang dilakukan oleh sahabatmu letnan rose membuka mataku betapa kamu dikenal oleh seseorang yang sangat mengistimewakanmu. Segala tulisanmu sudah memberi semangat kehidupan kepada seseorang sehingga dengan cintanya menempatkan dirinya sedemikian rupa. sehingga tak segan dengan jujur menyatakan cintanya kepadamu".

Istri Si Koki :
Suamiku.....!!!, kapan jadinya sahabatmu letnan rose mau datang ke Indonesia ?. Melihat perkenalanmu dengannya, cukup menarik untuk menjadi pembelajaran. Yaitu belajar saling memberi semangat dalam kebaikan. Meskipun kamu suamiku, tidak ada rasa cemburu atau iri hati kepada sahabatmu letnan rose. Karena saya percaya kepada kebaikanmu. Dan juga kebaikan sahabatmu letnan rose.

Ketika cinta tumbuh di dalam setiap jiwa manusia. Dan itu untuk manfaat, hikmah yang lebih banyak lagi. Bahwa cinta itu tidak bisa egois milik seseorang. Bahkan jika cinta itu untuk semua, maka harus ada keberanian untuk berkorban untuk berbagi. Dan ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang dalam kehidupannya kaya dengan nilai-nilai pengorbanan dan perjuangan cinta. Tidak hanya berpikir untuk dirinya sendiri, anaknya atau keluarganya sendiri.

Suamiku saya melihat putri sahabatmu lena dan del. Mereka masih kecil tentunya kehadiran seorang ayah untuk mereka itu sangat berpengeruh di masa mendatang. Jika kita bisa satu visi yang sama dalam membagun kemesraan dalam kebaikan. Maka putuskanlah yang terbaik. Saya sebagai istrimu akan banyak belajar berkorban dan berjuang dalam cinta untuk semua. Umur seusia kita tak layak saling berprasangka kurang baik. Saya siap terus belajar denganmu untuk membangun cinta yang sering kamu tulis. Terasa sudah disadarkan atas banyak ucapan sahabatmu letnan rose. Yang seolah-olah lebih mengenalmu dari pada saya sebagai istrinya.

Si Koki :
Istriku sayang....!, kedatangan letnan rose untuk menemui kita, mudah-mudahan tidak mengganggumu, jika kamu sedikit jeli dari percakapanku dengan sahabatku letnan rose. Kecocokan yang dimaksud adalah baru sebatas komunikasi jarak jauh dalam persamaan berbagai aspek. Jadi tahapan ini masih terus berlanjut dalam kadar persahabatan untuk hikmah kebaikan.

Yaa...!, benar dia sahabtku letnan rose sudah sedemikian menenpatkan dirinya dalam kerendahan hati yang baik. Sehingga tak segan-segan menyatakan cintanya. Belum ada satu kata pun dari saya sebagai suamimu menyatakan kata yang sama. Kata -kata cinta yang dimaksud dari semua uraianku adalah dalam makna kecintaan kepada kemanusiaan dan perdamaian.

Hanya ketika sudah jelas-jelas bertemu secara fisik dan sesering mungkin berjumpa. Maka bisa jadi cinta dalam makna seorang pria kepada seorang wanita yang sesungguhnya, baru bisa terucapkan.

Istri Si Koki :
Suamiku.....!! Ketika kamu menguraikan prinsipmu untuk menciptakan kecintaan kepada kemanusiaan dan perdamaian. Tidak salah dengan apa yang kamu sudah lakukan. Kamu sudah berbicara sangat keren sekali. Saya sebagai istrimu sangat bangga kepadamu. Bahkan apa yang dilakukan oleh sahabatmu letnan rose membuka mataku betapa kamu dikenal oleh seseorang yang sangat mengistimewakanmu. Segala tulisanmu sudah memberi semangat kehidupan kepada seseorang sehingga dengan cintanya menempatkan dirinya sedemikian rupa. sehingga tak segan dengan jujur menyatakan cintanya kepadamu.

Hal ini membuatku termotivasi seperti sahabatmu letnan rose untuk semakin mencintaimu sepenuh hati. Suamiku saya berjanji untuk memperbaiki semuanya, untuk mengabdi kepadamu, suamiku adalah pahala dan sorgaku....!!!

Si Koki :
Istriku....!!! pelajaran hidup yang harus kita lewati adalah meningkatkan terus rasa cinta itu, bukan dengan perasaan egois seperti yang kamu bilang tadi. Itu sebuah pernyataan yang menuju kemajuan. Senjata kita adalah berdoa, sehingga dengan doa itu menjadi niat, bahwa dengan siapapun kita berjupa maksimalkanlah dalam kebaikan. Karena kita sudah memiliki cinta yang benar untuk kemanusaian dan perdamaian. Maka lihatlah orang-orang yang sudah memiliki cara pandang seperti ini, mulai membuat sebuah kekuatan untuk membangun kebaikan di muka bumi ini. Teruslah berdoa untuk kecintaan semua manusia menuju perdamaian yang sesungguhnya.

Istri Si Koki :
Suamiku....!!,  jika kamu berkenan ijinkanlah  saya banyak berbicara dengan sahabatmu letnan rose...!!, apakah boleh dan bisa....?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun