Mohon tunggu...
Abu Aman
Abu Aman Mohon Tunggu... Penulis - Kedai Diksi

Tidak ingin dilupakan oleh orang. Tapi sayang, tidak berani mengucapkan hanya bisa memperhatikan sampai terdalam. Setidaknya catatan sebagai jalan mengatakan, kalau kalian adalah beberapa alasan untuk tetap berjuang meski harus sendirian. Penulis bisa disapa di kedai yang dirawarnya instagram @kedai_diksi. Kalau kehidupannya sering diabadikan di instagram @abuamansyach. Tidak lupa di Blog yang dijaga https://kedai-diksi.blogspot.com/. Untuk selanjutnya Penulis sering membuang sesuatu di akun fecebook Abu Amansyach.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Take Sampai

27 Juli 2017   07:01 Diperbarui: 27 Juli 2017   07:10 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih belum usai tangis berkubang di Al-Aqsa

Sudah bertahun-tahun bendera Palestina dijaga

Kepada ranting telah patah oleh zionis Israil

Menciptakan musim kemarau 

Dilukiskan umat Yahudi bagi garda balatentara

Duka, tawa, dan senyum sudah dibius oleh sengsara

Yang terjadi bagaikan vampir takut akan sang surya

Kehidupan berjalan pada poros yang salah

Kemerdekaan telah dirongrong oleh kezaliman

Surat-surat kesedian tidak ada lagi yang mendengar

Dimanakah nurani umat dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun