Isi dakwah (materi pesan) dan cara penyampaian dakwah (metode/teknik komunikasi) merupakan dua unsur inti yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dakwah yang efektif. Berikut penjelasan bagaimana keduanya berinteraksi dan saling memperkuat:
1. Materi yang Kuat Membutuhkan Penyampaian yang Tepat
Materi dakwah yang baik dan relevan akan lebih mudah diterima jika disampaikan dengan metode yang sesuai dengan karakteristik audiens. Pesan-pesan dakwah yang disusun berdasarkan kebutuhan dan kondisi mad'u, serta dikemas secara menarik, akan mendorong audiens untuk lebih mendalami ajaran Islam dan meningkatkan kualitas keagamaannya.Â
2. Metode Penyampaian Menyesuaikan dengan Bentuk dan Isi Dakwah
Ada berbagai bentuk dan metode dakwah, seperti dakwah bil lisan (verbal), dakwah bil hal (perbuatan nyata), dan dakwah bil qalam (tulisan). Setiap bentuk membutuhkan teknik penyampaian yang berbeda dan harus disesuaikan dengan isi dakwah yang ingin disampaikan.Â
3. Penyampaian yang Menarik Memperkuat Daya Tarik Materi
Teknik penyampaian seperti penggunaan bahasa yang mudah dipahami, retorika yang variatif, contoh konkret, serta argumentasi yang kuat dan data yang relevan, akan membuat materi dakwah lebih mudah dicerna dan diingat audiens. Selain itu, penggunaan media digital dan interaktivitas dua arah juga meningkatkan keterlibatan dan pemahaman audiens terhadap isi dakwah.
4. Kesesuaian Isi dan Metode dengan Kondisi Audiens
Efektivitas dakwah sangat bergantung pada pemahaman karakter, kebutuhan, dan tingkat pengetahuan audiens. Da'i harus mampu menyesuaikan isi pesan dan cara penyampaiannya agar sesuai dengan latar belakang, budaya, dan situasi mad'u. Penyesuaian ini akan membuat dakwah lebih relevan dan mudah diterima.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI