Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Digitalisasi Perbankan: Antara Bank Umum dan Bank Digital

12 Agustus 2022   08:51 Diperbarui: 13 September 2022   12:34 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski sudah banyak referensi tentang digitalisasi perbankan, kemudian perbedaan Bank Digital dengan Bank Umum, namun tetap saja topik itu kerap muncul jika saya sedang berkumpul dengan beberapa teman yang bukan berlatar perbankan.

Nah, pada kesempatan ini, izinkan saya menjelaskannya tipis-tipis ihwal bank digital, bank umum, pula digitalisasi perbankan. Apa pula bedanya digitalisasi perbankan itu dengan bank digital?

Kalau kita merujuk pada Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2021, yang dimaksud dengan bank digital adalah bank berbadan hukum Indonesia (BHI) yang menyediakan dan menjalankan kegiatan usaha terutama lewat saluran elektronik tanpa kantor fisik selain kantor pusat. Jika ada, itu pun sangat terbatas.

Jadi cukup jelas, Bank Digital itu bukan seperti bank umum yang punya kantor untuk transaksi perbankan secara fisik, apalagi kantor cabang. Layanan Bank Digital seratus persen daring!

Di tengah tren bank digital ini pula, rasanya lumrah jika kita mendengar kabar sejumlah perbankan umum akan bertransformasi menjadi bank digital. Atau paling tidak mengakuisisi bank kecil dan dialihwahanakan menjadi bank digital sebagai sub-bisnis atau anak perusahaannya.

Tren konversi ini tentu tidak lepas dari upaya adaptasi model bisnis perbankan dengan pasar dan perkembangan digital banking di Indonesia. Selain itu, tentu perkara biaya operasional yang jauh lebih murah dibanding perbankan konvensional.

Digitalisasi Perbankan di Indonesia

Digitalisasi perbankan di Indonesia sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Layanan seperti internet ataupun mobile banking, jelas sudah dilakoni oleh bank-bank konvensional sejak satu dekade ke belakang.

Bedanya, dari kacamata orang perbankan, bank digital menempatkan digitalisasi sebagai produk utama dan inti dari sistem operasional mereka. Sementara bank konvensional menawarkan layanan digital sebagai produk pendukung.

Dengan segala rupa kecanggihan dan efisiensi biaya operasional, wajar saja bank digital berani menawarkan bunga yang mungkin dua kali lipat lebih besar dari bunga simpanan bank konvensional. Aksi ini jelas menjadi promosi menggiurkan dalam rangka menarik nasabah sebanyak-banyaknya.

Sayangnya, bagi sejumlah orang, realita tidak seindah ceritanya. Tidak jarang muncul keluhan mengenai layanan bank digital dari nasabahnya. Ada klaim gagal login lah, kehilangan akun, bahkan ada transfer yang tidak mereka lakukan. Kenyamanan pun terusik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun