Mohon tunggu...
Nurudin
Nurudin Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Seorang 'pembaca' yang sedang belajar 'menulis'. Pernah belajar menulis di eramuslim, dan dakwatuna, Penulis buku Remah-Remah Hikmah sebagai Abi Sabila

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Buat Kartini Menangis

20 April 2016   13:56 Diperbarui: 20 April 2016   14:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu ketika putri semata wayangku pernah bertanya, "Kalau sudah waktunya, bolehkah aku kuliah?"

Senyumnya merekah saat kujawab, "Ya, tentu saja!"

Di lain kesempatan, ia juga pernah bertanya, "Bolehkah aku bercita-cita menjadi dokter?"

Senyumnya mengembang saat aku mengangguk, setuju.

Betapa harus bersyukurnya kaum wanita Indonesia jaman sekarang sebab mereka mempunyai hak yang sama dengan kaum pria, dalam bersekolah dan bercita-cita. Ini tentunya tidak bisa lepas dari jasa Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi wanita Indonesia.

Satu jempol untuk wanita-wanita Indonesia yang berprestasi dalam berbagai profesi, berbagai bidang pendidikan dan juga pekerjaan.

Dua jempol bagi wanita-wanita Indonesia yang mampu berprestasi di luar rumah tanpa melupakan kodrat, melalaikan kewajibannya sebagai perempuan.

Majulah wahai saudari-saudariku. Raihlah mimpi-mimpimu, tapi jangan lupakan kodratmu, jangan lalaikan kewajibanmu. Jangan buat Kartini menangis oleh tingkah laku burukmu. Kartini berjuang untuk meninggikan derajatmu, mendapatkan hakmu, bukan untuk melawan kodratmu, bukan pula menghapus kewajibanmu sebagai seorang perempuan dalam keluarga, masyarakat dan juga negara.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun