Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemkab Brebes Apresiasi Kiprah Kader Kesehatan dan Dukun Bayi

2 Mei 2018   17:26 Diperbarui: 3 Mei 2018   16:08 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LARANGAN - Ratusan kader kesehatan  yang terdiri dari kader posyandu, dukun bayi dan bidan Se-Kecamatan Larangan menghadiri acara pertemuan di aula KPRI "Rukun" Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, Selasa (2/5).

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Brebes Narjo, SH, Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Camat Larangan , Sekcam Larangan, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Larangan, Kepala Puskesmas, Koramil Larangan, Kepala Desa Se-Kecamatan Larangan,  pengurus Forum masyarakat Madani (FMM) Kecamatan  Larangan.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dalam sambutannya, Camat Larangan Supriyadi, S.Sos mengatakan, berkaitan dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS)  di masyarakat, ada data yang masih membuang air besar sembarangan 13.339, data riil yang sudah disurvei para kader. Masyarakat yang masih Buang Air Besar sembarangan ad 31,56 % . Artinya perlu kesadaran  warga agar tidak BAB sembarangan.

" Saya juga menginginkan agar kader bisa berpartisipasi untuk mensukseskan  program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB). Caranya, apabila di lingkungan sekitar ada anak  tidak tamat SD, SMP, SMA  untuk segera dilaporkan," katanya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Brebes, dr. Sri Gunadi Prawoto bahwa pada pertemuan ini terkait transport yang berjumlah 250 ribu per kader, jangan dilihat nilainya. Akan tetapi, kepedulian  Pemerintah Kabupaten Brebes kepada kader yang harus diapresiasi.

" Salam GERMAS, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, mari wujudkan masyarakat Brebes yang sehat, bugar dan produktif. Point penting dalam GERMAS  yaitu melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari, makan Sayur dan Buah, Cek Kesehatan Secara Rutin, Tidak Merokok dan menggunakan Jamban Sehat," paparnya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Wakil Bupati Brebes, Narjo, SH menyampaikan diberi mandat Bupati mengatakan, program ini merupakan bentuk kepedulian kader kesehatan. Dari jumlah 8.600 kader kesehatan di Brebes, ada sekitar 500 kader di Kecamatan Larangan. Semoga kiprah dan perjuangan kader diterima Allah atas pengabdiannya.

" Kami juga meminta kepada kader terkait program yang perlu ditangani adalah stunting, pendek atau cebol yang tidak sesuai umur. Salah satu penyebabnya adalah kurang vitamin, makanan gizi saat hamil. Maka kader adalah mengawal kader agar memberikan asupan gizi, dengan motto "Manene Slamet, Bayine Sehat"," paparnya.

Lalu program selanjutnya, kata Narjo, GKB yang harus dijadikan kader untuk bekerjasama dengan ketua RT atau RW dan Kepala Desa untuk mencari data anak putus sekolah. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi penerus Brebes agar lebih baik.

Sedikit perlu ditambahkan seperti dikutip dari media hellosehat.com, bahwa Stunting  adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Banyak yang tak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah pertumbuhan si kecil. Apalagi, jika stunting dialami oleh anak yang masih di bawah usia 2 tahun. Hal ini harus segera ditangani dengan segera dan tepat. Pasalnya stunting adalah kejadian yang tak bisa dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi.

Maka peran dari para kader kesehatan untuk memberikan pendampingan terhadap para ibu agar terbutuhi kebutuhan gizi dan vitaminnya. Jangan sampai stunting ini meningkat di Kabupaten Brebes, apalagi tahun ini masuk 10 besar kasus stunting. Harapannya, kasus tersebut bisa menurun, karena stunting sangat berbahaya, bukan saja kondisi fisik yang pendek namun juga berpengaruh kepada tumbuh kembang dan intelektual anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun