Di tengah kesibukan sehari-hari, kita sering lupa bahwa berbagi adalah kunci kebahagiaan. Kali ini, mari kita bahas zakat dan shadaqah yang dilakukan dengan ikhlas. Ketiga hal ini bukan hanya amalan, tapi juga cara untuk membersihkan hati dan membantu sesama. Yuk, simak penjelasan sederhana!
Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki harta cukup. Ini seperti "pajak" untuk membersihkan harta kita. Misalnya, jika kamu punya emas atau uang yang mencapai nisab (batas minimal), kamu wajib mengeluarkan 2,5% untuk dibagikan kepada yang membutuhkan, seperti fakir miskin atau anak yatim. Zakat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan membuat harta kita lebih berkah.
Berbeda dengan zakat yang wajib, shadaqah adalah sedekah sukarela. Kamu bisa memberi apa saja, kapan saja, tanpa batas jumlah. Bisa berupa uang, makanan, atau bahkan senyuman dan bantuan kecil. Shadaqah seperti benih yang ditanam, bisa tumbuh menjadi pahala besar. Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu memadamkan dosa seperti air memadamkan api."
Ikhlas adalah kunci utama. Memberi tanpa mengharap pujian atau balasan dari manusia, tapi hanya untuk Allah. Jika tidak ikhlas, amalan bisa sia-sia. Bayangkan seperti memberi hadiah tanpa pamrih---rasanya lebih tulus dan membahagiakan. Ikhlas membuat zakat dan shadaqah menjadi ibadah yang mendekatkan kita pada Tuhan.
Zakat dan shadaqah dengan ikhlas bukan hanya memberi materi, tapi juga menebar kebaikan. Mulailah dari hal kecil, seperti membantu tetangga atau menyisihkan uang jajan. Dengan begitu, hidup kita lebih bermakna dan dunia lebih adil. Mari kita terapkan sekarang juga!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI