Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Cerpen| Oilalang Pangandaran [ Part 3 ]

20 Desember 2019   00:17 Diperbarui: 20 Desember 2019   01:21 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Septian, adik sepupuku bertugas sebagai tukang ribut dipagi hari. Tak lain, ribut untuk membangunkan para lelaki maco untuk sarapan. Kami para lelaki sangat marah padanya, ruang mimpi terhambat akibat ulah jahilnya.

 "Septi, Septi. Entar dijitakin ya kepalanya," kesal Kaimudin memarahi Septian.

Tak lama kemudian kami akhirnya sarapan. Ada yang sarapan di resto HAU GLAMPING, ada juga sarapan yang dimasakin oleh ibu-ibu rempong. Untuk usia dini hingga 30 tahun kebawah sarapannya di resto. Aku tidak tertarik dengan sarapan di resto, sebab makananya ibu-ibu rempong sepertinya lebih enak. Habis sarapan, aktivitas pagi kami seperti biasa di bebasin untuk nyebur.

Ada yang ke pantai dan ada juga yang ke Green Citumang. Bagiku dan beberapa teman, pantai tidak terlalu menarik karena kami adalah anak pantai. 20 tahun rutinitasku dipantai. Sehingga kami memilih jalur Body Rafting. Green Citumang merupakan sebuah destinasi wisata Body Rapting yang dimiliki oleh perusahan BUMN Perhutani Kabupaten Pangandaran. 

Terpampang namanya di depan gerbang masuk. Kami ada 7 orang yang memilih jalur Body Rafting. Harganya pun terjangkau, hanya 15.000 sesuai dilembar tiket. Hanya karena ini adalah bisnis, jadi dinaikin menjadi 18.000 rupiah. Biar untung dikit to.

Dihari Selasa, banyak sekali pengunjung yang datang menikmati wisata Body Rafting. Tidak hentinya kami melihat wajah-wajah baru dari kami. Bahkan sampai sekelas bule pun ada untuk mengendorsnya. 

Menuju Gua, kami semua kaget karena tak satupun dari kami tidak membawa kamera sebagai bahan dokumentasi. Indra dan Safar kemudian kami meminta tolong kepada mereka berdua agar segera kembali ke kamar nginap untuk mengambil hape. Sayang, moment seperti ini akan sia-sia bila tidak tertangkap kamera.

Mereka pun turut mengikuti permohonan kami. Kami yang lebih dulu menuju gua, sangat bergembira akan keindahan yang diciptakan Tuhan. Lompat dari tebing ke air, kami lakukan untuk menghilangkan segala beban. Tak lama kemudian mereka berdua datang. Berselfi pun kami lakukan. Aku yang megang kamera. Setiap sudut atau spot keren selalu ku dokumentasikan. Baik foto ataupun video. Semua berjalan lancar dengan kesenangan yang tak terduga.

Ada kegembiraan tersendiri yang tidak kami sangka akan terjadi. Jam 12 teng, waktunya makan siang. Saat Body Rafting kami berakhir, kami dipanggil untuk makan siang. 

Tidak tahu kenapa kami para lelaki maco paling sangat diperhatikan oleh ibu-ibu rempong kalau soal makan. Ikan, mie, dan nasi putih adalah menu makan siang kami.

Gerombolan yang menuju pantai, dikatakan sedang menahan lapar karena biaya makan disana sangatlah mahal. Kami menertawai mereka pelan-pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun