Mohon tunggu...
Abelia Dwi Arini
Abelia Dwi Arini Mohon Tunggu... merupakan mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Matematika di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Matematika Jadi Kunci Literasi Numerasi di Kurikulum Merdeka?

29 Maret 2025   07:32 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:32 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital dengan kemajuan teknologi yang cepat, kemampuan literasi numerasi menjadi salah satu skill yang penting bagi peserta didik. Literasi numerasi tidak hanya mencakup kemampuan menghitung, tetapi juga meliputi pemahaman konsep matematika serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kurikulum Merdeka di Indonesia menyoroti pentingnya literasi numerasi sebagai bagian dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Ini menunjukkan bahwa matematika memiliki peranan besar dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan.

Apa itu Literasi Numerasi?

Berdasarkan OECD (2019), literasi numerasi adalah kemampuan individu untuk memahami, menggunakan, menafsirkan, dan mengomunikasikan informasi matematika dalam berbagai konteks kehidupan. Dengan kata lain, individu yang memiliki literasi numerasi yang baik akan mampu mengolah data, mengenali pola, serta membuat keputusan yang berdasarkan pada perhitungan yang rasional dan logis. Dalam kehidupan sehari-hari, literasi numerasi dapat terlihat dalam berbagai aspek, seperti: (1) mengelola keuangan pribadi, (2) memahami statistika dan data dalam berita, (3) membaca dan menafsirkan grafik serta diagram dari berbagai ilmu.

Matematika dalam Kurikulum Merdeka

Dalam cuitan akun @barrysianturi mengungkapkan alasan kenapa membaca dan matematika dijadikan acuan kualitas pendidikan secara internasional, "ada alasannya membaca dan matematika dijadikan dua hal yang di-assess dan dijadikan acuan kualitas pendidikan secara internasional, karena membaca dan matematika adalah dua kemampuan yang sifatnya fondasional, mereka diperlukan untuk sekadar belajar ilmu-ilmu lain." Ucapnya dalam cuitan X pada tanggal 12 Maret 2025.

Kurikulum Merdeka ini menekankan pendekatan yang lebih fleksibel dan berfokus pada pemecahan masalah. Penguatan literasi numerasi melalui pembelajaran yang kontekstual dan berbasis proyek merupakan tujuan utama dalam kurikulum ini. Dalam mata pelajaran matematika, penerapan Kurikulum Merdeka mencakup:

  • Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
  • Menggabungkan matematika dengan mata pelajaran lain
  • Pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based-learning)
  • Penggunaan teknologi dalam pembelajaran

Mengapa Literasi Numerasi itu penting?

Penelitian menunjukkan bahwa literasi numerasi individu dipengaruhi langsung oleh kualitas hidup mereka. Menurut hasil Programme for International Student Assessment (PISA), menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat literasi numerasi yang tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat karena mereka membuat masyarakatnya lebih siap untuk menghadapi tantangan global.

Dibandingkan dengan negara lain, skor PISA dalam bidang matematika Indonesia masih relatif rendah. Oleh karena itu, langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas Pendidikan matematika di sekolah adalah meningkatkan literasi numerasi dalam Kurikulum Merdeka.

Dengan begitu, literasi numerasi itu merupakan aspek penting di abad 21 saat ini karena sesuai dengan tuntutan global di bidang Pendidikan, yaitu keterampilan berpikir kritis, kreativitas, keterampilan komunikasi, dan kolaborasi. Secara tidak langsung, kemampuan ini akan menjadi fondasi bagi peserta didik untuk berkembang serta membantu peserta didik lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas matematika yang kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun