Mohon tunggu...
Abdussalam Bonde
Abdussalam Bonde Mohon Tunggu... Pelayan Publik, Orang Doloduo Bolaang Mongondow-Sulut

Orang biasa, bukan sispa-siapa, juga bukan apa-apa. Tapi selalu ingin belajar dan berusaha menjadi yang berguna untuk alam dan manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Semut Mati Dalam Pelukan Madu

2 Januari 2023   05:59 Diperbarui: 2 Januari 2023   11:05 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini saya mencoba mengisahkan satu kisah yang bagus sebagai cermin untuk diri kita smua.

Meskipun cerita ini di kutip dari Om Google, namun ceritanya mengandung hikmah agar kita tidak terlarut dalam panggung fana dunia.

Sinkat cerita; disebuah pohon yang besar ada sarang lebah--mengandung madu--yang berjejeran. 

Tak sengaja, setetes madu dari sarang lebah menetes dan jatuh keatas tanah. Sementara dibawah pohon itu juga terdapat sarang semut.

Aroma manisnya madu tersebut tercium oleh semut dan membuat semut tergiur mencicipinya.

Datanglah seekor semut, perlahan-lahan semur itu menicicipi madu tersebut. Hmm, manis. Lalu dia hendak pergi.

Namun rasa manis madu sudah terlanjur memanjakan hatinya. Dia pun kembali untuk kembali, sedikit saja. Setelah itu barulah dia pergi lagi.

Tetapi, ternyata dia tidak merasa puas jika hanya menikmati area pinggiran tetesan madu.

Semut itu kemudian berfikir, mengapa tidak sekalian saja masuk & menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi.

Maka masuklah sang semut dan menceburkan dirinya tepat di tengah tetesan madu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun