Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Menyoal Jalur Tol untuk Sepeda, Antara Ide Jenius dan Kegilaan?

10 September 2020   19:12 Diperbarui: 10 September 2020   20:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengkajian oleh Pemprov DKI dan PUPR (foto: mediaIndonesia.com)

Anekdot ide jenius dan kegilaan beda tipis

Antara genius dan kegilaan bukan lagi sekadar anekdot. Denny Siregar kembali mengkritik rencana Gubernur Anies Baswedan. Ia pun menyindir Anies yang tengah mengajukan permohonan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar disediakan jalur sepeda di jalan tol dalam kota.


Menurut Denny Siregar, ini bukan hanya brilian, tapi juga gila.. Sebuah penelitian menunjukkan kedua ekstrem pikiran manusia tersebut saling terkait. Ide Anies Baswedan menggunakan jalur tol itu ide gila. Anies Baswedan ingin melawan arus pemikiran orang biasa dimana jalur tol umumnya untuk kendaraan roda empat atau lebih.

Bisa dibilang, Jakarta akan dirubah Anies Baswedan bagi surganya pesepeda. Ibukota Jakarta ini berorientasi memanjakan pesepeda dengan berbagai fasilitas. Jalur sepeda direncanakan di tol seperti Denmark sepanjang total 400 km tersebar di setiap sudut dan semuanya dan saling terhubung. Ide ini juga dianggap gila di Denmark namun kini mereka sudah biasa dengan paradigma baru.

Pemikiran Anies Baswedan itu muncul karena orang melihat banyak tokoh-tokoh jenius yang ternyata memiliki tuduhan gangguan kejiwaan alias gila. Seorang jenius secara samar didefinisikan sebagai orang yang sangat kreatif dan mampu membuat kontribusi yang signifikan bagi kemanusiaan dan cara hidup, sering menentang pakem-pakem dan membangun paradigma baru. (*)

Apakah Jakarta sudah siap  dengan kebijakan ini?

Belum, Persiapan Pemprov DKI Jakarta dengan PUPR sedang digodok untuk formula terbaik. Warga jakarta hanya perlu memahami prosedurnya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum memberikan restu pemanfaatan Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta ruas Cawang-Tanjung Priok sisi Barat sebagai lintasan sepeda (road bike).

Suatu hari, seorang pasangan kekasih sedang berjalan-jalan di taman bis bersepeda di jalan tol. Dipetiknya makna oleh si pria dan diberikan kepada kekasihnya, "ini minum untukmu sayang." Di luar dugaan, kekasihnya justru terdiam. Tak berapa lama kemudian ia bertanya pada kekasihnya.

Bagaimana bisa kau bilang kau mencintaiku jika kau bersepeda begitu cepat meninggalkanku. Suami menjawab aku merasakan kebebasan dan udara sejuk di jalur tol tanpa emisi, sayang. Akhirnya mereka kejar-kejaran dengan sepeda di tol tersebut. Jika kamu sedang ingin memulai rutinitas kardio, ada baiknya bersepeda yang lebih baik dan cocok untukmu di jalur tol. (*)

Kapan hari yang tepat bersepeda di jalur tol?

Sepeda di tol waktu tertentu (foto :tempo.com)
Sepeda di tol waktu tertentu (foto :tempo.com)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) masih mengkaji usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa road bike alias sepeda balap melintas di tol lingkar dalam Jakarta. Mengenai kapan yang tepat melalui permohonan kepada Kementerian PUPR, Anies meminta agar satu ruas jalan tol lingkar dalam, yaitu Cawang-Tanjung Priok sisi barat bisa digunakan untuk lintasan road bike setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00.

Bangsa Indonesia yang berpusat di Jakarta menguasai banyak tol untuk bersepeda selama hari minggu di Asia. Wilayah kekuasaan pesepeda tidak hanya di taman alun-alun tapi menembus tol tersebut. Jalurnya sudah dipetakan. Anda hanya perlu mengikuti petunjuk'. Kedengarannya fantastis pada saat itu, tetapi betapa benarnya hal itu. 

Dari itu Intinya, hidup seorang penyuka sepeda menjadi ledakan sinkronisitas dan 'kebetulan'. Regulasi sudah telah dituntun ke pengetahuan melalui orang, buku dan pengalaman pribadi di lebih dari negara maju dan petunjuknya telah diletakkan, tidak hanya dalam kelimpahan. (*)

Bagaimana sistem jalur tol dalam beberapa tahun ke depan?

Foto : Uji-coba jalur tol untuk sepeda (wowkeren.com)
Foto : Uji-coba jalur tol untuk sepeda (wowkeren.com)

Beberapa orang yang memahami sistem akan tertarik pada keuntungannya, atau lebih bergantung pada kebaikannya, bahwa tidak akan ada pertentangan dari kelas itu; saat di  sisi lain, tumbuh besar pandangan orang, secara mental ada yang mampu dan tidak mampu memahami keuntungan yang luar biasa dengan Sistem Jalan Tol dalam beberapa tahun kedepan.

Dihina gila, namun Anies Baswedan akan menanggung bebannya tanpa mengeluh, dan mungkin tanpa mencurigai bahwa sistem itu bertentangan cara berpikir orang umumnya  namun Anies Baswedan membuat sistem transportasi sepeda di tol dengan kepentingan terbaik mereka. Seluruh sistem transportasi didasarkan pada akselerasi yang menakjubkan.

Banyak mereka yang jenuh dengan mobil dan kemacetan di Jakarta kepada hadir di hidup Anda sebagai imbalan Anda membayar Anies kerja kembali dengan bahagia untuk minggu bersemangat. Bakar lemak yang lebih besar. Ketika Anda tidak bisa mengendarai sepeda di tol secara hukum, kini Anies mengupayakan itu dengan bilang Anies gila! Lo hebaat... kemudian mereka akan bersyukur.

Lihat narasi Gubernur DKI Jakarta dan Kementrian PUPR yang saling berhubungan ini menggunakan pengaruhnya (kontrol) dalam pemerintahan untuk membangun interaksi di tol yang lebih besar. Ini membuat semua orang bergantung pada cara pandang out the box.(*)

Apa misi di balik jalur tol untuk Sepeda?

Wisatawan dari eropa dan amerika heran kenapa Indonesia tidak menggunakan jalur tol untuk sepeda (foto : posbali.com)
Wisatawan dari eropa dan amerika heran kenapa Indonesia tidak menggunakan jalur tol untuk sepeda (foto : posbali.com)

Anies Baswedan memiliki misi Indonesia bisa seperti Amerika dan Eropa. Indonesia mampu melahirkan kebijakan pro kepada kendaraan sehat dan aman untuk semua. Anies mempelajari eropa memang jauh lebih unggul dibanding negara-negara lain dalam menciptakan jalanan ramah sepeda.

Anies Baswedan mempelajari Negara bagian AS yang membolehkan sepeda yakni Alaska, Arizona, Idaho, Montana, Nevada, New Mexico, Oregon, Texas, Utah, Washington, dan Wyoming. Misi Anies Baswedan menjadi gubernur paling inovatif dan kreatif di Indonesia. Wisatawan dari Eropa dan Amerika akan nyaman menggunakan jalur tol untuk sepeda di Indonesia.

Eropa, Amerika dan Indonesia memiliki kemajuan sama karena jalur tol  pertama khusus sepeda sudah di-inisiasi oleh Gubernur Anies Baswedan dan kajian kementrian PUPR. Jalanan  kota-kota Eropa dan Amerika mampu membagi ruang untuk mobil, sepeda, hingga pejalan kaki dengan aman. Kenapa jakarta tidak bisa era Jokowi dan Ahok?

Kini era Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan akan meniru model Amerika dan Eropa dari segi cara berpikir dan cara membuat kebijakan. Smart City era Anies Baswedan harus mampu membagi ruang besar untuk mobil, sepeda, hingga pejalan kaki dengan aman. (*)

Referensi : 1, 2, 3, 4 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun