Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dihadiri Mantan Panglima TNI
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dihadiri Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. Politik gagah dan berotot untuk ancam keluar jika KAMI berubah jadi partai politik. Moral adalah politik paling tinggi sehingga bila politik tidak bermoral akan menjadi politik transaksi. Arah politik KAMI untuk menjegal Prabowo sebagai Jendral dengan rekam jejak buruk sebagai Indonesia yang lebih baik.
“Saya tidak (membentuk Parpol), ingat kalau berubah parpol saya tidak akan di sini, Tidak akan masuk dalam KAMI bila menjadi partai politik” Ucap mantan Panglima TNI Gatot saat Deklarasi KAMI Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) pada Kamis 20 Agustus 2020 pukul 08:00 am.
Keresahan pasca PILPRES 2019 terjadi politk transaksi Gerindra mendapat 3 jatah kursi meliputi Sandiaga Uno mendapatkan jabatan Dewan Pembina PB Esports, Prabowo Subianto mendapatkan jabatan Menteri Pertahanan RI, dan Edhy Prabowo mendapatkan jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Politik tidak bermoral sudah dilakukan Calon Presiden Prabowo dan Calon Presiden Jokowi pada Pilpres 2019.
Panglima Kostrad Prabowo VS Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam PILPRES 2024
Pemilihan presiden 2024 adalah pertarungan para jendral lulusan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Panglima TNI Gatot Nurmantyo menggarap konsolidasi politik melalui Deklarasi KAMI sedangkan Panglima Kostrad Prabowo menggalang kekuatan dengan deklarasi KITA. Arah politik sang Gatot menurut analisis politik senior adalah kuda hitam pada 2024.
“Nah, kalau menyorot nama Gatot Nurmantyo yang mulai mencuat santer sejak Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan mengusung Gatot Nurmantyo pada gelaran Pilpres 2024 mendatang dan entah kendaraan politiknya kemana, mungkin bisa diusung tiga partai besar seperti PKS, Demokrat, PAN dan partai baru hingga beberapa partai gurem lainnya.” Ucap Sigit Eka Pribadi, analisis politik senior pada hari Jumat, 21 Agustus 2020 pukul 03:18 am
Prabowo adalah sosok gampang dihajar dengan potrait buruk masa lalu. Pilpres 2024 adalah ajang perang bintang. Gatot Nurmantyo bakal jadi kuda hitam dan memenangkan Pilpres 2024. Prabowo-Puan yang tidak akan menang. Intelejen sedang dikerahkan mencari masa kelam Gatot dan ternyata belum ketemu. Informasi mengenai Gatot penuh dengan prestasi dibandingkan kontroversi di TNI.
SBY Persiapkan Panglima TNI Karir Bagus Untuk Menjegal Panglima Kostrad Karier Buruk
SBY mempersiapkan Gatot dengan berbagai dukungan narasi dan skenario menang telak. Gatot mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tak lain adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat sebagai tanda terimakasih. Partai Mercy tersebut siap mendulang suara untuk Gatot sehingga karier AHY bisa menjadi Menteri Pertahanan di usia muda dan pimpinan demokrat termuda juga. Apalagi, hubungan keduanya memang sudah dekat dari sejak SBY menjabat sebagai presiden.
"Saya pikir kedepan kemenangan Gatot hanya masalah waktu. Fitnah diluncurkan pada Gatot hanya membuat Gatot terbang tinggi seperti Jokowi difitnah PKI oleh oposisi karena Gatot memiliki nama yang bersih," Ucap Abdurrofi Abdullah, Seorang intelektual muda pada hari Jumat, 21 Agustus 2020 jam 11.00 pm
Gerak langkah SBY terbilang cerdik di dalam pertarungan politik, PDI-Perjuangan seperti kebingungan untuk mengangkat Prabowo menjadi Presiden Indonesia. Tim Prabowo yang membutuhkan strategi dan pertimbangan mendalam untuk melangkah dengan data yang ada. Dalam waktu tersisa Gatot mencari barisan sakit hati dari Prabowo dan Jokowi akibat politik transaksi pada tahun 2019. Pemilihan Presiden 2024 adalah perang politik moral Gatot yang tidak boleh disia-siakan Prabowo.
Baca berita terupdate mengenai, Bila Gatot Presiden RI, Wakilnya AHY atau Abdurrofi? dengan >>klik disini<<