Pelantikan Kepala Kampung Tidak Memberi Perubahan
Indonesia bagian pelosok memiliki beban kerja yang menumpuk dan konsekuensi pemanfaatan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) menjadi sebuah beban berat bagi kades karena berimplikasi pada konsekuensi infrastruktur. Sehingga, hal ini sebaiknya menjadi perhatian lebih bagi Kepada Kepala Kampung yang dilantik, Wakil Bupati  Sularso.
Banyak kurang keberhasilan yang diraihnya selama ini dari kepemimpinan di Papua tidak memiliki berbekal pengabdian serta dorongan untuk  masyarakat dan tokoh adat setempat untuk maju. Ini menjadi salah satu kontestan dalam pemilihan kepala desa hanya omong kosong belaka.
Tidak kalah pentingnya dukungan besar dari masyarakat yang menjadi kepala kampung, kepala distrik, dan bupati  berperan sebagai pengayom atau disebut caregiver dan agen pembangunan atau disebut agent of development.
Kontribusi pengasuhan sensitif dalam perjalanan untuk pengembangan Ibu kota Merauke  paling jauh dari Ibukota Indonesia. Suatu keadaan Merauke di mana terjadi kesenjangan, ketimpangan, ataupun ketidaksamaan akses untuk memanfaatkan sumber daya yang terjadi dalam suatu masyarakat Papua. Merauke harap pemimpin Papua peduli seperti Risma, Anies dan Jokowi.
Harapan Baru Merauke Dengan Pemilu 2020
Harapan dari hasil pemilihan Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Merauke yang diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020 dari berbagai sumber survey dan hasil penghitungan KPU Merauke. Kita ciptakan Pilkada Merauke dengan suka cita dan dengan penuh harapan untuk mendapatkan pemimpin yang amanah.
Dikutip dari antara.com hasil penghitungan KPU pemilihan Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Merauke yang diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020 menemukan kepemimpinan baru.Â
Romanus Mbraka dan Riduwan menang sementara 57,20% sebagai pasangan calon (paslon) nomor urut tiga dari partai politik (parpol) PKB dan Demokrat sebagai suara terbanyak. Inilah mereka yang terbaik diantara yang terbaik membangun Merauke.
Sementara, pasangan calon (paslon) nomor dua Heribertus dan Bambang hanya mendapatkan 10.30% sebagai suara terkecil dari partai politik (parpol) PDIP, PPP dan hanura. Berbeda dengan pasangan calon nomor urut pasangan calon (paslon) satu Hendrikus dan Edy mendapatkan 32,50% dari partai politik (parpol) Nasdem dan PKB.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!