Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergerakan Nasional MES, Kebangkitan Keuangan Syariah Digital Pasca Orba

29 Juni 2021   06:29 Diperbarui: 29 Juni 2021   06:31 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KELUARGA CENDIKIAWAN MUSLIM DALAM PERGERAKAN NASIONAL MES DI INDONESIA. (Dokumen Pribadi)

Di era digital ini, teknologi baru telah terbukti membawa kelincahan, skalabilitas, inovasi, dan efisiensi dalam operasi dan sarana dalam melakukan pekerjaan kita untuk membangun masa depan keuangan syariah digital baru ke depan menjadi strategi penguatan ditempuh untuk mengawal pergerakan nasional baru pasca orde baru (orba).

Pergerakan tersebut bernama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang didirikan pada 26 Maret 2000 dan dideklarasikan keesokan harinya pada 27 Maret 2000di Jakarta. 

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dipimpin oleh H. Erick Thohir B.A., M.BA. sebagai ketua umum dan didukung cendikiawan muslim Dr. H. Abdurrofi Abdullah Azzam untuk kebangkitan keuangan syariah digital. 

Jika masyarakat Indonesia belum mempelajari dunia blockchain dan fintech dan bagaimana mereka terhubung dengan keuangan syariah baru-baru ini paling komprehensif dan praktis. Masuk akal dan logis bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari perkembangan ini dan menggunakan segala macam teknologi untuk meningkatkan produksi, efektivitas dan efisiensi.

Aplikasi fintech dan blockchain bukan hanya saluran untuk menggabungkan teknologi dengan keuangan Islam tapi aplikasi fintech dan blockchain meletakkan dasar bagi keuangan syariah digital baru sebagai masa depan rasional.

Sambil tetap pemerintahan Indonesia memperhatikan kesesuaian kebutuhan populasi masyarakat Indonesia pertumbuhan perusahaan fintech telah menjadi pengubah permainan di sektor keuangan konvensional, penerapannya dalam ekonomi syariah masih tahap awal.

Jika keuangan syariah tidak memilih untuk menjadi gesit dan terukur, serta inovatif, keuangan syariah jelas ditakdirkan untuk masyarakat Indonesia menghadapi kendala dan keusangan, karena persaingan yang ketat di banyak bidang keuangan.

Pada titik waktu tertentu, masyarakat Indonesia perlu percaya pada teknologi sebagai penyelamat untuk beberapa masalah dan krisis yang kompleks dan mendesak yang dihadapi masyarakat Indonesia, bahkan di bidang ilmu pengetahuan modern.

Bank-bank ini menarik pelanggan secara real-time dengan harga yang lebih murah dan persembahan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia yang paham teknologi di era digital ini. 

Teknologi digital yang inovatif dan canggih, dengan cara tertentu, membentuk kembali proposisi nilai dari produk dan layanan keuangan syariah yang ada di Indonesia .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun