Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergerakan Nasional MES, Kebangkitan Keuangan Syariah Digital Pasca Orba

29 Juni 2021   06:29 Diperbarui: 29 Juni 2021   06:31 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KELUARGA CENDIKIAWAN MUSLIM DALAM PERGERAKAN NASIONAL MES DI INDONESIA. (Dokumen Pribadi)

Selain itu, penulis juga menyoroti manfaat menggunakan teknologi ini dalam industri pembayaran dengan biaya tanpa gesekan yang lebih rendah, waktu penyelesaian yang lebih singkat, kesalahan yang berkurang, dan peluang pendapatan baru.

Masyarakat  Indonesia mampu membayar biaya administrasi yang lebih rendah karena teknologi Blockchain dapat menyediakan infrastruktur yang efisien untuk penyelesaian pergerakan uang yang cepat dan mengurangi kebutuhan untuk menggunakan entitas perantara, seperti bank, untuk pembayaran lintas batas perdagangan syariah global.

Di Institut Standar dan Teknologi Nasional Amerika atau National Institute of Standards and Technology (NIST) telah mendefinisikan teknologi blockchain sebagai model untuk memungkinkan akses jaringan sesuai permintaan yang nyaman ke kumpulan bersama sumber daya komputasi yang dapat dikonfigurasi yang dapat dengan cepat disediakan dan dirilis dengan upaya manajemen minimal.

Upaya  manajemen minimal juga menggunakan layanan komputasi awan bahwa perusahaan keuangan syariah dapat menghindari biaya di muka dan kerumitan memiliki dan memelihara infrastruktur teknologi informasi (TI)  mereka sendiri, dan sebagai gantinya cukup membayar apa yang mereka gunakan, saat mereka menggunakannya.

Semua negara yang berminat membangun masa depan dalam keuangan syariah digital baru harus amanah, adil, efisien, paling komprehensif dan praktis.

Itu terlihat jauh di masa pergerakan nasional era reformasi dalam protokol kerja blockchain dan fintech akan diadopsi masyarakat Indonesia berakselerasi kembali ke proporsi penduduk muslim di Indonesia sebagai pelaku utama keuangan syariah digital secara global.

Menariknya, ini pada dasarnya dibingkai oleh pengetahuan mutakhir tentang blockchain, fintech dan, sampai batas tertentu, ekonomi digital masa depan di masyarakat Indonesia.

Membangun masa depan dalam keuangan syariah digital baru akan terbukti bermanfaat dan tepat waktu untuk mencapai program Halal For Everyone (HVO) dan Syariah Economic Society 6.0 (SES 6.0).

Masyarakat Indonesia mungkin terkejut mengetahui bahwa algoritme pembaca mengenai keuangan syariah melalui teknologi pintar sudah meningkat di akademisi eropa barat seperti Inggris Raya.

Untuk semua maksud dan tujuan, kita tidak bisa bersaing dengan teknologi, apalagi masyarakat Indonesia harus berdamai dengan teknologi baru ini karena akan beroperasi di yurisdiksi yang berbeda di Indonesia seperti di Inggris Raya.

Lima puluh tujuh bank baru yang beroperasi di yurisdiksi yang berbeda dan sebagian besar berlokasi di Inggris Raya, seperti Atom, Monzo, Tandem, dan Metro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun